DREAMERS.ID - Pada 30 Juni, sebuah postingan berjudul, “Saya Adalah Teman Sekelas Nam Joo Hyuk di SMA” menjadi viral dan telah dilihat sebanyak 190 ribu kali. Postingan itu berisi pembelaan seseorang terhadap sang aktor yang diduga sebagai pelaku bullying.
Pembuat postingan tersebut mengklaim bahwa dia adalah teman sekelas Nam Joo Hyuk di kelas dua SMA. Sebagai bukti, ia membagikan foto gambar buku tahunan sekolah dan sertifikat kelulusan.
Ia kemudian mengaku tidak pernah menyaksikan Nam Joo Hyuk, atau siapa pun dalam hal ini, memaksa siswa lain untuk menjadi "kurir roti". "Kurir roti" yang dimaksud adalah kondisi di mana seorang siswa dijadikan pesuruh untuk membeli roti.
Sebelumnya, Nam Joo Hyuk disebut melakukan kekerasan di sekolah oleh dua orang berbeda. Tuduhan terbaru mengatakan bahwa bintang drama Twenty Five, Twenty One ini kerap menyuruh temannya untuk membelikan roti.
"Saya belum pernah melihat Nam Joo Hyuk memaki atau melecehkan teman sekelas lain. Meskipun tidak ada cara bagi saya untuk mengetahui semua yang terjadi, saya pikir jika ada teman sekelas kami yang terlibat dalam intimidasi seperti “kurir roti”, secara objektif, tidak mungkin kami tidak mengetahuinya," paparnya.
Baca juga: Nam Joo Hyuk Miliki Peran Ganda di Drama 'Vigilante'
Terduga mantan teman sekelas itu juga membantah tuduhan lain bahwa Nam Joo Hyuk memaksa siswa untuk berkelahi satu sama lain dan menggunakan data internet dari ponsel mereka."Mengenai masalah ponsel, ada siswa lain yang menggunakan telepon guru untuk melakukan pembelian. Itu tidak melibatkan Nam Joo Hyuk atau siapa pun. Saya mengingat kejadian itu dengan jelas," tegasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, "Juga, saya yakin kalian semua akrab dengan gulat pro WWE. Kami akan berpura-pura bergulat di belakang kelas saat makan siang. Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa kami tidak pernah membuat arena dan memaksa orang lain untuk bertarung."
"Tidak ada yang mengatur apa pun, dan kami akan bermain atas kemauan kami sendiri. Saya membaca tuduhan kedua, dan tampaknya mereka memutarbalikkan peristiwa ini menjadi sesuatu yang jauh lebih jahat," jelasnya.
Ia menekankan bahwa tuduhan itu memanipulasi peristiwa yang sebenarnya, "Meskipun saya dapat menyangkal sesuatu yang tidak terjadi, tuduhan tentang ponsel pintar dan insiden perdebatan memanipulasi peristiwa telah terjadi dengan jahat," tutupnya.
(mth)
