DREAMERS.ID - Suzy akhirnya kembali berakting setelah dua tahun, dan ia menantang diri dengan membintangi peran ganda dalam drama Anna yang ditayangkan oleh Coupang Play. Ia bahkan sampai ke psikolog demi mendalami peran tersebut.
Dalam drama Anna, Suzy berperan sebagai Yoo Mi, seorang wanita yang berbohong kecil dan akhirnya menjalani kehidupan Anna. Melalui peran-peran ini, Suzy mampu menunjukkan sisi baru aktingnya dan telah mendapatkan pujian untuk pendalaman karakternya.
Suzy menjelaskan bahwa dia secara bertahap membangun citra yang ingin dia tunjukkan, “[Yoo Mi berbohong] menjadi lebih alami dan saya terbiasa ketika saya melewati transisi bertanya-tanya 'Apakah saya akan ketahuan atau tidak' ketika saya pertama kali berbohong, dan melewati titik berpikir 'Ini sangat mudah?'”
Gaun pengantin menjadi yang paling berkesan dan mewah di antara ratusan kostum yang dikenakan Suzy di drama Anna. Diketahui bahwa mantan anggota girl group Miss A tersebut mengenakan setidaknya 150 kostum untuk drama tersebut.
Suzy berkomentar, “Naskahnya mengatakan 'Yoo Mi seperti Ratu.' Ketika saya melakukan fitting gaun, saya memilih pakaian saya sambil berkata, 'Ayo pakai sesuatu yang berlebihan' dan 'Dia tidak menikahi suaminya, dia menikahi dirinya sendiri.'”
Terakhir, Suzy berbicara tentang perasaannya saat berakting sebagai Yoo Mi yang menderita Sindrom Ripley, yang menyangkal kenyataan dan menyebabkan seseorang mempercayai kebohongan tentang diri mereka sendiri.
Baca juga: Suzy, Hwasa, Henry Lau hingga Jongho dan Hongjoong ATEEZ Bintangi Acara Musik Baru KBS
Suzy berbagi, “Jika itu saya, kurasa saya tidak akan mampu mengatasi kecemasan itu. Bahkan jika saya berbohong tentang masuk ke universitas, saya pikir saya akan kembali dan mengatakan yang sebenarnya.”Dia melanjutkan, “Daripada merasa tertekan, Yoo Mi merasa lebih cemas. Jika depresi adalah keadaan perasaan lesu dan tidak mampu melakukan apa-apa, kecemasan dapat muncul lebih rajin ketika seseorang mencoba untuk berbuat lebih banyak."
"Saya sampai pada kesimpulan bahwa kekuatan pendorong Yoo Mi adalah kecemasannya,” imbuhnya.
Karena perubahan psikologis yang dialami karakternya, Suzy menerima segala macam saran dari seorang ahli di bidangnya. “Dalam proses menciptakan Yoo Mi, saya memikirkan kecemasan yang saya rasakan," ungkapnya.
Suzy memaparkan, "Saat mengekspresikan kecemasan, saya memikirkan bagaimana setiap orang memiliki emosi seperti ini dan lebih fokus. Saya juga mulai menulis di buku harian. Saya ingin merekam emosi yang saya rasakan jadi saya menulis dengan rajin. Tapi itu menjadi banyak membantu untuk aktingku.”
(mth)