DREAMERS.ID - Hari ini (13/10), rapper Owen Ovadoz berulang tahun yang ke-32 tahun. Pada bulan September, Owen juga merilis album terbarunya berjudul ‘REDRUM’. Album tersebut memiliki 10 lagu, yaitu ‘Regulation’, ‘Turns Out’, ‘I’m On One’, ‘I Want You 2 Understand’, ‘Cold Hearted’, ‘I Can’t’, ‘Seatbelt’, ‘Frenemies’, ‘Prayers’, dan ‘Amazian’.
Saat Owen datang ke Jakarta dalam rangka festival musik ASS 2023, tim DREAMERS.ID berkesempatan untuk mewawancarai Owen secara eksklusif. Berikut merupakan fakta-fakta tentang Owen:
1. Takut Ketinggian
Owen diketahui takut dengan ketinggian, dalam wawancara ia mengungkapkan, “Saat aku ke taman bermain, aku bisa naik roller coaster dan permainan lainnya. Tapi ada yang seperti balon yang terbang di langit, itu aku gabisa.”
2. Pernah Belajar Rock Climbing
Meskipun takut ketinggan, Owen pernah belajar rock climbing lho! Saat ditanya, ia mengatakan, “Karena rock climbing itu beda, karena kamu hanya harus melihat keatas dan memanjat dan ketika sudah diatas kamu hanya harus lompat dan dibahwa sudah ada matras besar yang empuk.”
3. Lagu yang Buat Owen Jadi Penyanyi
Ternyata ada sebuah lagu yang membuat Owen ingin menjadi penyanyi, yaitu lagu dari rapper Big L dari Brooklyn, New York. Owen mengaku telah tumbuh lewat lagu-lagu dari musisi tersebut. Sayangnya, Big L telah meninggal dunia pada tahun 1999.
“Ketika aku muda, ketika aku mulai menyukai mendengarkan musiknya. Aku tidak mengerti apa yang ia bicarakan dalam lagunya. Karena aku mengerti liriknya, tapi banyak kata-kata slang. Tapi ketika aku tumbuh, dan aku mengerti tentang liriknya yang bebas,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, “dan ketika aku mengerti liriknya, aku menjadi fans dari genre hip hop karena kamu dapat secara bebas mengekspresikan pikiranmu.”
4. Pernah Disuruh Jadi Guru Bahasa Inggris
Sebelum berkarier, Owen menempuh pendidikan sarjana dengan mengambil jurusan English Education, hal ini dikarenakan saat kecil Owen dan ibunya tinggal di New Jersey, dan bahasa Inggris menjadi bahasa utamanya.
Owen mengungkapkan, “Orangtuaku menginginkan aku untuk menjadi guru bahasa Inggris.”
(Rie127)