DREAMERS.ID - Divisi Kriminal ke-25 Pengadilan Distrik Pusat Seoul di Seocho-gu, Seoul mengadakan sidang keenam untuk Yoo Ah In dan kenalannya, Choi, yang didakwa dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Pengendalian Narkotika pada Selasa (18/6).
Dokter utama Yoo Ah In, Hwang, yang tidak hadir dalam persidangan kelima, hadir dalam persidangan keenam sebagai saksi. Yoo Ah In juga hadir dengan mengenakan jas hitam dan rambut pendek, memasuki ruang sidang tanpa menjawab pertanyaan wartawan.
Hwang bersaksi bahwa mulai Agustus 2021, dia mengeluarkan total enam resep Stilnox, obat pemicu tidur yang mengandung zolpidem, atas nama ayah Yoo Ah In tanpa pernah bertemu dengannya, semata-mata berdasarkan permintaan Yoo Ah In.
Melansir dari outlet media Maeil Kyungjae, dalam persidangan keenam, dokter Hwang menyatakan, "Saya mengeluarkan resep atas nama ayah Yoo Ah In karena Yoo Ah In meminta saya."
Ketika ditanya mengapa ia mengeluarkan resep tanpa konsultasi sebenarnya, Hwang menjelaskan, "Pada saat itu, karena COVID-19, konsultasi non-tatap muka untuk sementara diperbolehkan."
"Yoo Ah In memberi tahu saya bahwa ayahnya meminum obat tidur tetapi tidak bisa pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan resep, jadi dia meminta saya untuk mengeluarkannya," jelas Hwang.
Menurut Hwang, karena konsultasi non-tatap muka, Yoo Ah In memberikan nomor identitas ayahnya. Yoo Ah In juga memberikan alamat kemana resep harus dikirim, dan Hwang mengirimkannya melalui layanan cepat.
Baca juga: Yoo Ah In Ajukan Poin Pembelaan, Minta Keringanan Hukuman Atas Putusan Kasus Narkoba
Hwang mengaku, "Memang benar saya menggunakan layanan cepat. Saat itu, tidak hanya resep tetapi juga pengiriman obat itu sendiri melalui layanan cepat untuk sementara diperbolehkan.""Ada berita bahwa pejabat pemerintah mengantarkan obat ke rumah-rumah pasien COVID-19, jadi saya tidak terlalu memikirkan untuk mengirimkan resep melalui layanan cepat."
Namun, baik Yoo Ah In maupun ayahnya tidak mengidap COVID-19 pada saat itu. Meski demikian, Hwang mengirimkan resep tersebut melalui layanan cepat semata-mata atas permintaan Yoo Ah In.
Ketika ditanya oleh jaksa, “Apakah Anda mengatakan bahwa pengiriman resep melalui layanan cepat diperbolehkan meskipun menghentikan penggunaan obat tidur tidak akan membahayakan kesehatannya secara serius?” Hwang tidak menjawab.
Sementara itu, Yoo Ah In didakwa tanpa penahanan pada bulan Oktober lalu atas tuduhan kebiasaan menggunakan propofol, memperoleh obat tidur secara ilegal atas nama orang lain, penggunaan ganja, dan memerintahkan pemusnahan barang bukti.
Rekannya, Choi menghadapi dakwaan penggunaan ganja, ancaman pembalasan berdasarkan Undang-Undang tentang Hukuman Berat atas Kejahatan Tertentu, dan membantu serta bersekongkol dengan penjahat.
(mth)