Kasus penyebab meninggalnya sang king of pop Michael Jackson sepertinya belum selesai begitu saja. Setelah sang dokter yang merawat Michael Jackson hingga ia meninggal, Dr Conrad Murray telah dipenjarakan karena dianggap lalai menangani Michael, kini ibunda Michael, Katherine Jackson kembali mengajukan gugatan kepada promotor konser Michael, AEG Live sebesar 26 miliar poundsterling atau sekitar Rp 390 triliun. Wow!
Baca juga: Jaafar Jackson Akan Perankan Michael Jackson di Film Biopik Baru
Keluarga Michael menganggap AEG Live telah gagal menangani dokter Conrad Murray dalam menjaga kesehatan Michael sehingga mengakibatkan kematian karena overdosis. Dilansir NME, kuasa hukum ibunda Michael, Brian Panish mengungkapkan bahwa AEG Live tidak menyelidiki latar belakang Murray sebelum akhirnya ia ditunjuk menjadi dokter pribadi Michael.
Sebelumnya Murray dinyatakan bersalah setelah memberi obat penenang propofol kepada MJ hingga overdosis pada 2009. Murray pun dipenjara pada 2011 karena telah terbukti membunuh secara sengaja. Brian juga mengatakan kepada pengadilan bahwa AEG Live tidak memberikan peringatan bahwa Michael memiliki kecanduan obat-obatan tersebut.
"Selama bertahun-tahun, keluarga Michael dan orang-orang yang mengenalnya percaya bahwa ia punya masalah dengan resep obat," Ungkap Brian, dilansir NME. “Suaranya yang menggemparkan, musiknya yang genius, kreativitasnya dan kemurahan hatinya yang besar itu padam selamanya."
Namun, pihak AEG Live tidak begitu saja menerima tuntutan tersebut. AEG membantah telah menyewa Murray, dengan alasan bahwa mereka tidak bisa memprediksi keadaan yang bisa menyebabkan kematian dini Michael Jackson. Kuasa hukum AEG Live, Marvin Putnam mengatakan kehidupan pribadi sang
king of pop tersebut dijaga ketat sehingga promotor tidak tahu MJ ketergantungan narkoba. Wah, semakin rumit saja yaa..
