![[Exclusive Dreamers.id] DXTEEN Spill Deg-Degannya Pertama Kali Perform Di Depan NICO Indonesia!](https://www.dreamers.id/img_artikel/21dxteenarticle.jpg)
![[Exclusive Dreamers.id] Kenalan Lebih Dekat Bareng 16 Member THE RAMPAGE From EXILE TRIBE!](https://www.dreamers.id/img_artikel/18the-rampage-th.jpg)
DREAMERSRADIO.COM - Benci tapi rindu sepertinya gambaran antara profesi selebriti dan paparazzi . pasalnya banyak diantara selebriti yang kesal dengan ulah paparazzi, tapi tak sedikit juga yang senang dengan publikasi yang ditampilkan paparazzi. Tapi bagi Halle Berry dirinya mendukung RUU anti paparazzi.
Halle Berry yang selama ini sering protes terhadap keberadaan paparazzi, menjadi salah satu aktris Hollywood yang vokal anti paparazzi. Bahkan kemarin (25/6) ia menceritakan keluhannya kepada The Assembly Committee On Publik Safety (Komite Majelis Keselamatan Publik) di Capitol, California.
Bintang James Bond itu meminta untuk segera dibuatkan Rancangan Undang-Undang yang membatasi cara kerja paparazzi mengambil gambar anak kecil, dan tokoh publik lainnya. Keresahan Halle Berry ini berdasarkan kisah yang dialaminya. Sang buah hati, Nahla (5) harus merasakan ketakutan saat melihat paparazzi berada di sekitarnya.
Baca juga: Film Keanu Reeves 'John Wick 3' Akan Libatkan Dua Aktor Indonesia!
“Putri saya tidak ingin pergi ke sekolah karena dia tahu orang-orang menontonnya. Mereka melompat, keluar dari semak-semak, dan dari belakang mobil, dan bisa dari mana saja, menyerbu anak-anak hanya untuk mendapatkan foto,” ungkap Halle Berry, seperti dilansir dari Aceshowbiz.Atas keluhan itu, The Assembly Committee On Publik Safety California mendukung membuat RUU Anti- Paparazzi. Dalam rancangan tersebut, paparazzi yang mengabadikan foto anak tanpa persetujuan wali atau mengikuti dan menunggu setiap kegiatan si anak akan masuk dalam definisi pelecehan.
Paparazzi yang melakukan hal tersebut akan dikenakan sanksi hukuman penjara 10 hari sampai setahun, dan dapat pula dikenakan gugatan hukum perdata. Sementara itu, keluhan Halle Berry ini mendapatkan tentangan dari beberapa media di Amerika. Asosiasi media di Amerika khawatir jika RUU ini terwujud akan menghambat kebebasan pers.
