DREAMERSRADIO.COM - Persaingan yang begitu ketat di industri K-Pop membuat beberapa agensi rela melakukan apapun demi popularitas artisnya, bahkan dengan cara yang negatif dan dilarang, seperti membeli album sebanyak-banyaknya dan membuat ribuan akun palsu demi menaikkan peringkat artisnya di chart. Hal itulah yang di industri K-Pop disebut sebagai ‘sajaengi’.
Baru-baru ini, salah satu program berita di stasiun televisi JTBC Korea pun kembali menyoroti kontroversi ‘sajaengi’ tersebut, yang ternyata masih banyak dilakukan oleh beberapa agensi dalam beberapa tahun terakhir saat K-Pop mulai mendunia, yang tentu bisa merusak citra para idola K-Pop.
Meski diberi efek buram atau blur, namun bisa terlihat bahwa program berita bertajuk ‘Newsroom’ tersebut memasukkan video musik ‘My Type’ yang dinyanyikan boy group baru YG Entertainment, yaitu iKON yang lagunya hingga kini masih merajai berbagai chart Korea.
Menanggapi pemberitaan tersebut, CEO YG Entertainment, Yang Hyun Suk pun akhirnya angkat bicara. Dalam pernyataannya, Yang Hyun Suk tanpa ragu menyatakan dukungannya agar pihak berwajib melakukan investigasi terkait kasus tersebut, sekaligus membuktikan bahwa para artisnya ‘bersih’ dari kecurangan.
Baca juga: Sederet Rekor yang Berhasil Dipecahkan BTS dengan Album Baru 'Map of the Soul: 7'
“Di masa lalu, berita seperti ini menyebabkan banyak kecurigaan. Kami berharap bahwa setelah berita ini, aka nada investigasi lanjutan di industri musik. Dengan K-Pop yang terus mendunia, sangat disayangkan bahwa kami harus dicurigai,” ungkap Yang Hyun Suk dalam wawancaranya, dilansir Allkpop.Yang Hyun Suk juga mengungkapkan kekecewaannya bahwa pemberitaan JTBC tersebut seperti kurang bisa membedakan manakah ‘sajaengi’ dan manakah usaha keras yang dilakukan fans agar sang idola bisa meraih posisi teratas di chart musik. “Di beberapa tahun terakhir, beberapa agensi dituduh (‘sajaengi’), tetapi tak ada buktinya. Aku harap kali ini kami bisa mendapat jawaban dan respon yang jelas.”
Jika YG Entertainment tak keberatan dengan investigasi ‘sajaengi’, bagaimana dengan agensi lainnya ya?
(ctr)