DREAMERSRADIO.COM - Menyusul gugatan hukum yang dilayangkan eks member EXO, Tao melawan SM Entertainment untuk mengakhiri kontrak eksklusifnya, kini giliran SM yang melakukan ‘serangan’ balik. SM diketahui telah secara resmi menuntut Tao terkait aktivitas ilegalnya di industri hiburan Cina.
Pada Selasa (22/09), SM Entertainment merilis pernyataan resmi mengenai gugatannya tersebut. Dalam pernyataannya, SM menyebutkan kasus sebelumnya yang melibatkan Kris atau Wu Yi Fan dan Luhan yang meninggalkan EXO pada Februari dan Juli tahun lalu untuk menjalani aktivitas individunya.
SM menyatakan bahwa, seperti kasusnya melawan Kris Wu dan Luhan, pihaknya juga menuntut Tao beserta label rekaman yang membantunya mereka album dan aktivitas lainnya. “Untuk melindungi hak SM dan EXO, serta aktivitas ilegal Tao yang berkelanjutan, dan untuk mencegah hal lain terkait aktivitas ilegal lainnya, kami akan menyatakan (beberapa hal),” ungkap pihak SM, dilaporkan Soompi.
“April 2015, Tao telah bekerja dengan agensi lain untuk membuat album, dan meninggalkan SM dan timnya tanpa izin. Selain itu, pada Juli di tahun yang sama, ia merilis mini album dan terus melanjutkan aktivitas solo olehalnya. Dengan menggunakan popularitas yang ia raih bersama EXO untuk keuntungannya sendiri, seperti muncul di iklan, siaran televise dan lainnya, ia tiba-tiba saja menuntut SM Entertainment pada Agustus 2015,” lanjut pihak SM.
Baca juga: Tao eks EXO dan Xu Yiyang Akan Menikah Usai Sebulan Go Public
Mengenai alasan SM menyebut aktivitas solo Tao adalah ilegal, pihaknya menyatakan, “Sampai keputusan akhir telah tercapai, Tao harus menaati peraturan yang tertulis di kontraknya, dan ia tidak boleh menjalani aktivitas di industri hiburan (lainnya).”“Wu Yi Fan, Luhan, dan Tao tak menghormati kontrak mereka. Mereka melakukan hal untuk keuntungan sendiri, dan melanggar kontrak eksklusifnya. Mereka secara negatif memengaruhi promosi pertukaran budaya dan kerjasama antara Korea dan Cina dalam sektor swasta,” pungkas SM.
(ctr)