Dreamers.co.id – Perkembangan industri film di Indonesia semakin maju pesat. Meski demikian, ternyata perkembangan tersebut tak diikuti oleh kualitas film yang baik. Bahkan sutradara Ifa Ifansyah mengaku Indonesia krisis sinema berkualitas karena industri cenderung mengejar keuntungan.
“Perkembangan sinema di Indonesia tahun ini cukup mengkhawatirkan karena lebih banyak menampilkan film bertema mistis,” ungkap Ifa Isfansyah di sela-sela acara Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) keenam di Yogyakarta.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan, walau Indonesia memiliki banyak literature sastra, tetapi tidak banyak industri film yang mengangkat tema sastra, film sekarang ini diproduksi hanya berorientasi mengejar keuntungan yang menyebabkan krisis film berkualitas.
“Jika dihitung kurang lebih hanya 10% sinema mengangkat tema dalam sastra, sedangkan 60% dari total sinema mengangkat tema mistis,” tuturnya.
Baca juga: akmu
Ifa juga mengatakan industri film Indonesia memiliki dua tipe, yaitu tipe investor dan tipe independen. Untuk tahun ini lebih banyak pada tipe investor yang orientasinya berdagang. Sehingga yang tidak berkualitas lebih banyak bermunculan.Sementara itu, industri film independen dengan dana minim harus berusaha keras tetap hidup dan menghasilkan karya yang benar-benar berkualitas.
“Sinema yang berkualitas bagus dalam satu bulan hanya tayang dua kali dan kondisi ini tidak sebanding dengan sinema lain hanya menitikberatkan pada cerita mistis,” tambahnya. (way)