DREAMERS.ID - Memiliki popularitas tinggi dan mencicipi kesuksesan tak selamanya memberikan kebahagiaan. Itu pula yang terjadi pada Liam Payne saat One Direction berada di puncak popularitas. Ia pun menceritakan pengalaman menyakitkan saat masih aktif sebagai One Direction.
Penyanyi berusia 24 tahun itu mengaku mengalami depresi karena kesuksesan One Direction. Ia mengaku sering dipaksa untuk tampil manggung. “Aku seharusnya tidak bisa melakukan banyak show seperti yang telah kami (One Direction) lakukan. Jika aku jujur, menampilkan senyuman diwajahku dan bernyanyi, terkadang seperti memakai kostum. Orang-orang tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” ucapnya kepada The Sun.
Liam juga mengungkapkan One Direction tidak punya waktu untuk merayakan kesuksesan mereka karena selalu sibuk dengan jadwal manggung. “Semakin kami melakukannya, aku berpikir untuk tidak merayakannya karena itulah rasanya berada di puncak teratas. Itu seperti ‘Oh kita baru memenangkan tiga piala', tapi naiklah ke pesawat dan pergi ke tempat lain,” tutur Liam.
Baca juga: Liam Payne Klarifikasi Ucapan Kontroversialnya tentang Zayn Malik
Kondisi itu semakin parah ketika One Direction membatalkan sebuah konser di Belfast, Irlandia pada 2015 lalu. Ketika itu Liam mengalami serangan panik akut menjelang tampil. Itu bertepatan ketika Liam baru saja putus cinta dari Sophia Smith.Menurutnya, keputusan One Direction untuk rehat merupakan keputusan yang terbaik meskipun harus membuat sedih para fans. “Kami perlu sedikit waktu untuk sendiri-sendiri. Kami butuh alasan untuk menyukai saat kami bersama selain alasan sebagai pekerjaan,” pungkasnya.
(bef)