DREAMERS.ID - Meski gerakan #TimesUp telah berkumandang dimana-dimana, dan banyak orang yang mendukung gerakan tersebut, namun kasus pelecehan seksual masih terjadi, dan belakangan ini semakin marak nama-nama baru selebriti yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual.
Setelah minggu lalu dihebohkan dengan kasus pelecehan dari James Franco, kini berita kasus serupa datang dari aktor penerima piala Golden Globes 2018, Aziz Ansari. Kabar tersebut muncul saat seorang wanita berusia 23 tahun bercerita kepada Babe.net (15/1) mengenai kejadian buruk yang menimpanya.
Wanita yang dirahasiakan identitasnya ini menceritakan dirinya dan Ansari bertemu di after-party Emmy Awards pada tahun 2017 lalu. Keduanya berkenalan dan saling bertukar nomor handphone. Semenjak saat itu, keduanya berkomunikasi dengan baik dan berencana untuk kencan pada 25 September 2017.
Ternyata pada kencan tersebut, hal yang tak diinginkan pun terjadi. Aziz memaksa melakukan hal yang diinginkan, seperti memasukkan tangannya ke mulut sang korban, memintanya menjilat dan kemudian memegang alat vitalnya. Sang korban berkali-kali mengatakan bahwa ia tidak nyaman, namun Aziz hanya merespon dengan tenang dan mengatakan, "Kamu hanya perlu bersantai saja." Dan kemudian aksinya terus berlanjut.
Aziz Ansari telah memberikan respon terhadap pemberitaan ini. Dilansir dari People.com (15/1), ia bercerita mengenai kejadian tersebut dari sudut pandangnya.
"September tahun lalu aku memang bertemu seorang wanita. Kami saling bertukar nomor, mengirim pesan, dan akhirnya kami memutuskan untuk kencan. Kami pergi makan malam, dan kemudian malam itu berakhir dengan aktivitas seksual. Lalu esoknya, aku menerima pesan dari wanita itu dan mengatakan 'meskipun aku terlihat baik-baik saja, tapi aku sangat tidak nyaman semalam'."
"Aku merasa terkejut dan tidak enak mengetahui bahwa ia merasa tidak nyaman, karena semua terlihat baik-baik saja saat kami melakukannya. Tapi saya menghormati perasaannya, dan kemudian saya mendiskusikan hal ini secara personal. Aku juga mendukung gerakan anti kasus ini, seperti yang sedang marak sekarang. Gerakan tersebut sangat diperlukan dan bisa membawa pengaruh positif," jelasnya.
(gbs)