DREAMERS.ID - Gerakan ‘Me Too’ yang belakangan ini dilakukan atas keberanian para korban pelecehan seksual yang mengungkapkan penderitaannya semakin gencar di dunia maya. Pada Minggu (25/02) muncul postingan salah satu wanita yang mengaku sebagai korban kekerasan dan pelecehan seksual dari aktor berinisial ‘A’.
Dilansir dari laman Soompi (25/02), seseorang yang tidak disebutkan namanya mengunggah cerita detil tentang tuduhan tersebut di sebuah komunitas online yang membahas teater dan musika, “‘A’ yang dulu berada di Yeonheedan [salah satu perusahaan teater top Korea] tapi sekarang sukses di film, bagaimana kabarmu? Apa kau ingat ketika kita tampil bersama 7-8 tahun lalu? Kau mungkin lupa tentang itu”.
“Kau pergi ke agensi besar dan sukses di film, jadi waktu bersamaku bukan apa-apa tapi kenangan sepele untukmu. Ketika kita akan meregangkan diri sebelum tampil, kita harus mendengarkan lelucon cabul mu dan tentang waktu yang kau habiskan untuk bermain-main dengan para pelacur. Bahkan ada aktris yang baru masuk usia dewasa disana, didepannya kau berkata, ‘Kamu ada di usia yang tepat untuk menjual diri’. Apa kau ingat itu?”
Penulis kemudian memaparkan lagi bahwa tidak hanya pelecehan seksual secara verbal, tetapi aktor ‘A’ juga sering melakukan kekerasan, “Ketika staf dan pemain menyuruhmu meminta maaf, kau tidak mau dan marah untuk beberapa hari. Kau bilang kau tidak mengerti kenapa kau harus minta maaf. Kau bukan anak kecil. Di atas itu, apakah kau harus mencaci maki dan memukul staf sampai mereka memar hanya karena properti tidak berfungsi? Kau pasti merasa tersinggung dengan orang-orang yang menyuruhmu meminta maaf karena ucapan seksualmu”.
“Bahkan jika kau produser, bukan seperti itu sikapmu seharusnya. Apakah kau ingat bagaimana staf awal kabur karena amarahmu dan diganti staf baru? Kau melecehkan dan memukuli rekan pemain, dan tidak instrospeksi diri. Lalu, kau meminta maaf dengan ambigu, apakah itu permintaan maaf?”
Ia menceritakan jika insiden itu berdampak besar pada para korbannya. Ia dan rekan-rekan berhenti bermain teater lagi, bahkan ada yang kehidupannya hancur. Selama 7-8 tahun sejak kejadian, ia tidak menonton tv, film, atau pertunjukkan, “Aku hanya hidup diam-diam, bernapas, untuk berjaga-jaga aku memikirkan kembali tentang luka masa lalu”.
Baca juga: Nick Carter Bantah Lakukan Pelecehan Seksual pada Fans Disabilitas
Seiring waktu berlalu, ia mulai memiliki keberanian untuk menonton pertunjukkan, namun satu hari, wajah aktor ‘A’ muncul di iklan online maupun bus, “Kau mungkin lupa dengan insiden itu, kan? Orang-orang memujimu sebagai aktor pendukung yang baik di film. Aku ingin melupakanmu tapi aku terus memikirkanmu”.“Kau dipuji karena bagus dalam berakting jahat, tapi yang kau lakukan hanya merefleksikan kepribadianmu. Mungkin aktingmu menjadi lebih baik karena aku dengar kau bahkan berakting sebagai karakter yang baik sekarang. Baru-baru ini, kau bilang kau tidak bisa bermain teater lagi karena kasus [pelecehan seksual] Lee Yoon Taek, padahal kau sempat bermain di beberapa pertunjukkan setelah insiden itu”.
Penulis mengisyaratkan bahwa sosok ‘A’ merupakan aktor yang filmnya diputarkan selama libur tahun baru Lunar kemarin. Setelah banyaknya gerakan ‘Me Too’ dan mendengar hasil wawancara ‘A’ tentang kasus pelecehan seksual Lee Yoon Taek, ia memberanikan diri menulis cerita ini.
“Kau menyakiti orang lain dan menginjak-injak mimpi mereka sambil tersenyum, bertingkah seolah tidak bersalah, dan bersikap baik karena kau telah memenuhi keinginanmu. Jika seperti itu, kau akan dihukum,” tutupnya.
Lee Yoon Taek adalah direktur artistik di Yeonheedan, yang diduga melakukan pelecehan seksual dan kekerasan, sekaligus pemerkosaan dan memaksa korbannya melakukan aborsi. Di sesi jumpa pers baru-baru ini, ia mengakui semua kesalahannya tapi tidak soal memperkosa dan pemaksaan aborsi.
(mth)
