DREAMERS.ID - SM Entertainment menjadi salah satu agensi hiburan yang paling sibuk di Korea Selatan sepanjang awal tahun ini. Banyak dari artisnya yang comeback dan sukses merebut hati pasar, tetapi justru kabarnya mereka mengalami kerugian.
Seperti yang diketahui, sederet idola K-Pop asuhannya meluncurkan karya baru di tahun 2018 ini, mulai dari BoA, TVXQ, Super Junior, EXO-CBX, Red Velvet, hingga NCT. Sebuah lembaga bernama Mirae Asset Daewoo Securities mengungkapkan bahwa target harga saham agensi raksasa itu sebesar 40,700 won atau sekitar 5,3 juta rupiah.
Peneliti Park Jung Yeop mengatakan bahwa pendapatan dan keuntungan operasi SM Entertainment di kuarter pertama lebih rendah dibandingkan tahun lalu, masing-masing 62,5 persen dan 765,8 persen di angka 110,6 miliar won atau 1,4 triliun rupiah dan 10,4 miliar won atau 135,9 miliar rupiah.
"Karena nilai sahamnya tidak menunjukkan perubahan yang seharusnya karena standar akunting Jepang, harga saham sekarang tidak terlalu buruk. Para artisnya kembali ke pekerjaan awal untuk keuntungan mereka".
Pernyataan yang dimaksud menunjukkan bahwa selama lima bulan ke belakang ini, tidak banyak idola K-Pop dari SM yang kembali berakting, kecuali Siwon SJ, Yunho TVXQ, Kai dan Suho EXO.
Baca juga: SM Entertainment Rencana Debutkan Girl Group Baru 5 Tahun Setelah aespa
Park Jung Yeop memprediksi bahwa keuntungan SM Entertainment di kuarter kedua akan meningkat 77,4 persen dari tahun lalu di angka 120,1 miliar won atau 1,3 triliun rupiah."Artisnya promosi secara aktif baik secara domestik maupun internasional. TVXQ sudah dikonfirmasi akan menggelar konser besar-besaran di tiga stadium. EXO-CBX, NCT, dan Red Velvet merangsek masuk sebagai penerus dan perkumpulan penggemarnya tumbuh dengan cepat," paparnya.
Lebih lanjut, Park Jung Yeop menduga kerugian SM Entertainment lebih merupakan dampak dari off-season industri periklanan dan efek dari Olimpiade, "SM C&C mengalami kerugian operasional sebesar 300 juta won atau 3,9 miliar rupiah. Namun, keuntungan mereka di masa depan akan membaik dibanding kuarter pertama".
Terkait pengaruh dari agensi lain, peneliti itu mengatakan, "Karena sub-agensinya seperti KeyEast dan FNC Ad Culture melebarkan sayapnya ke pasar Asia Tenggara. SM juga semakin menggencarkan rencananya untuk meningkatkan ke pasar internasional".
(mth)