DREAMERS.ID - Berkarir sebagai penyanyi pop, aktris Hollywood, produser serta perancang mode, rupanya tak membuat Selena Gomez berpuas hati. Kini, ia kembali terjun dalam dunia baru yang benar-benar berbeda dari kehidupannya.
Dilansir dari Cosmopolitan, penyanyi 26 tahun ini menjadi pekerja sukarela di A21, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menghapus perbudakan. Selena telah bekerjaa di organisasi tersebut sejak Maret 2018 namun tak tercium oleh media.
"Saya tak langsung membahasnya. Ini keluar dari zona nyaman saya. Saya harus fokus sepenuhnya," paparnya, dalam sebuah wawancara. Ia menyadari pasti banyak orang yang berpikir hal hebat apa yang bisa dilakukan oleh selebriti lainnya.
Namun, Selena mengaku jika bukan hal tersebut yang membuatnya tak ingin membicarakannya. "Saya tidak bisa diam tentang ini," ucap dia.
Tahun lalu, hidup Selena dipenuhi oleh berbagai peristiwa yang menguras emosi dan energinya, seperti kisah cintanya yang kandas dengan The Weeknd dan Justin Bieber, serta mengerjakan album barunya yang rilis musim gugur ini.
Baca juga: Ngaku Single, Selena Gomez dan Drew Taggart Berpegangan Tangan di New York
Setelah peristiwa tersebut ia mengaku berbicara dari hati ke hati dengan sang ibu dan tantenya. "Saya telah bekerja begitu lama, dan saya tidak mengambil sesuatu dalam hidup saya. Saya hanya ingin melayani," tambah wanita asal Amerika ini.Ia merasa sangat bersemangat untuk memerangi perbudakan dan bertemu dengan anak-anak serta keluarga yang terkena dampaknya.
"Saya sangat heran dengan adanya perdagangan manusia ini," katanya. Seperti sukarelawan lainnya, Selena bekerja lima hari seminggu. Ia juga memiliki alamat email kantor, kunci kantor, dan kedai kopi tempat di mana dia dan rekan kerjanya ingin menikmati secangkir kopi.
Selama bekerja di organisasi tersebut, Selena bertugas untuk mengerjakan semua aspek di dalam organisasi, seperti mengatur acara, menjalankan media sosial, fotografi, pemasaran dan masih banyak lainnya. Namun, demi keamanan diri dan orang-orang yang dilayaninya, Selena tak berani mengungkapkan kepada awak media di departemen mana ia bekerja.
(nou)
