DREAMERS.ID - Kasus perkelahian di klub Burning Sun berujung pada terungkapnya sejumlah kasus besar, salah satunya adalah penggelapan pajak yang diduga dilakukan oleh beberapa klub malam di Seoul, seperti Monkey Museum, Love Signal, dan MU:IN.
Pada Jumat (22/03), klub bernama MU:IN diduga juga menggunakan metode sama seperti Monkey Museum dan Love Signal untuk mengurangi tarif pajak, dengan mendaftarkan jenis usahanya sebagai restoran umum bukan tempat hiburan. Hal itu tentu melanggar Hukum Sanitasi Makanan.
Pemimpin dari MU:IN adalah perusahaan bernama Eumjugamuin (bahasa Korea yang berarti seseorang yang minum, bernyanyi, dan menari). Alamat yang terdaftar atas nama Eumjugamuin sama seperti alamat DCTOM E&C agensi dari solois Shaun. CEO, Direktur Eksekutif, dan Manajer Keuangan Eumjugamuin juga tertanda DCTOM E&C.
Baca juga: Bantah Terlibat, Seungri Akan Tuntut Penyelenggara Acara Burning Sun Surabaya
Klub MU:IN dan Burning Sun memiliki hubungan yang dekat, karena pernah mengadakan kolaborasi pesta bersama setiap Kamis yang bertajuk ‘MU:IN Sun Day’, serta menggelar pool party setiap Jumat dan Sabtu. Para pegawai kedua klub itu juga sempat melakukan trip bersama ke Busan pada Agustus tahun lalu.CEO DCTOM Park Seung Do diketahui sebagai music director dari Burning Sun, dan DCTOM juga ada dalam daftar perusahaan yang bekerja sama dengan Burning Sun. Serta Shaun beberapa kali tampil sebagai DJ di sana. Terkait tuduhan tersebut, DCTOM E&C langsung memberikan komentarnya.
“DCTOM E&C dan Eumjugamuin yang mengerjakan MU:IN adalah perusahaan yang berbeda dengan perbedaan pemegang saham dan pegawai. DCTOM E&D DJ tampil setelah dibayar oleh MU:IN dan Burning Sun, sesuai permintaan. Mereka sama sekali tidak berkaitan”.
(mth)