DREAMERS.ID - Program SBS ‘Unanswered Questions’ yang tayang pada 4 Januari kemarin membahas topik manipulasi chart digital atau sajaegi, yang beberapa waktu belakangan ini kembali menjadi pusat perhatian.
Dalam episode tersebut, program ini menyiarkan wawancara dengan seorang pria yang menyatakan bahwa data pribadinya telah digunakan untuk tujuan sajaegi. Email yang ia terima untuk musik yang dibeli orang lain dengan akunnya diperlihatkan, dan lagu NU’EST W ‘Dejavu’ dapat dilihat sebagai lagu yang dibeli pada Juli 2018.
Pledis Entertainment sebagai agensi yang menaungi NU’EST pun angkat bicara terkait hal tersebut. “Berikut adalah pernyataan kami tentang konten yang tayang kemarin malam (4 Januari) di SBS ‘Unanswered Questions’ dengan judul ‘Manipulated World – Is It Digital Sajaegi? Or Viral Marketing?’,” tulis agensi.
Baca juga: Pledis Entertainment Mengumumkan Sosok 'Orang Lama' yang Jadi CEO Baru Agensi
“Sebelum kami menyatakan posisi kami tentang masalah ini, kami dengan jelas mengumumkan bahwa agensi tidak melakukan tindakan ilegal atau penipuan yang terkait dengan sajaegi digital. Sangat disayangkan bahwa pada siaran ‘Unanswered Questions’ di SBS, saat penyataan di sepanjang kalimat, ‘Ada catatan pembelian musik digital untuk artis yang tidak dia dengarkan atau beli musiknya,’ dikatakan dalam sebuah wawancara dengan seorang pria mengenai kecurigaan sajaegi digital, email yang terungkap membuatnya tampak seakan masalah itu berhubungan dengan artis kami.”“Artis kami, yang bekerja keras selama beberapa tahun, telah menerima kerugian yang serius dari pencemaran nama baik, spekulasi, dan rumor yang sedang menyebar karena siaran ‘Unanswered Questions’. Oleh karena itu, kami meminta (Unanswered Questions) untuk mengakui dan meminta maaf atas kesalahan produksi menyiarkan grup sebagai ‘artis yang dicurigai melakukan sajaegi digital’ ketika masalah tersebut tidka terkait dengan artis kami dan untuk memperbaiki kesalahan pada layanan tayangan ulang VOD. Terima kasih.”
(fzh)