DREAMERS.ID - Pada Jumat (27/8) pagi waktu setempat, sidang pertama kasus dugaan penyalahgunaan narkoba oleh B.I digelar. Mantan anggota iKON itu hadir bersama dengan tim pengacara dan juga ayahnya.
Dalam persidangan pertama itu, jaksa menuntut hukuman 3 tahun penjara, serta denda 1,5 juta KRW (sekitar Rp 18,5 juta), atas tuduhan berikut: tiga akun penggunaan ganja ilegal, dan satu akun membeli LSD ilegal, yang semuanya terjadi pada tahun 2016.
Setelah persidangan, kuasa hukum menyampaikan, “B.I mengakui kesalahannya dan secara mendalam merenungkan dirinya sendiri, serta telah menyebabkan gangguan besar sebagai tokoh masyarakat. Pada saat kejahatan, B.I baru berusia 19 tahun. Dia melakukan kesalahan karena penasaran."
"Selain itu, B.I adalah terdakwa pertama kali tanpa catatan pidana atau perdata, dan dia telah melakukan pengabdian masyarakat serta sumbangan nirlaba terus menerus sejak debutnya. Album dia baru-baru ini dirilis juga merupakan bagian dari proyek untuk menyumbangkan semua hasil."
Selanjutnya, B.I juga diberi kesempatan untuk berbicara secara pribadi dalam keterangan terdakwa. Dia berkata, "Saya membuat kesalahan yang benar-benar bodoh di masa lalu. Saya masih muda dan naif, tetapi meskipun demikian, saya bodoh atas apa yang saya lakukan. Saya menyakiti keluarga saya."
Baca juga: Baekhyun, B.I, dan Jey Bakal Manggung di OVERPASS Jakarta, Tiket Mulai dari 1,3 Juta!
"Untuk sementara waktu, saya berpikir bahwa saya tidak lagi ingin hidup. Tapi melalui kejadian baru-baru ini, saya meluangkan waktu untuk melihat sekeliling saya dan merenungkan masa lalu saya. Saya tidak akan pernah mengulangi kesalahan bodoh seperti ini lagi.""Saya akan terus merenungkan diri saya sendiri. Saya ingin melindungi orang-orang yang saya sayangi."
Sementara itu, ayah B.I yang hadir di persidangan hari ini, berbicara di depan majelis hakim. Dia menyampaikan dengan berlinang air mata, "Saya seharusnya mendidik anak saya lebih baik. Itu salah saya. Saya menyalahkan diri sendiri karena memamerkan prestasi anak saya dengan kepala besar."
"Tolong tunjukkan belas kasihan anak saya yang bodoh," tuturnya.
(mth)