DREAMERS.ID - Mantan CEO agensi penyanyi Young Tak telah mengakui tuduhan manipulasi chart atau sajaegi.
Pada 10 September, Divisi Kriminal ke-5 Pengadilan Distrik Pusat Seoul menggelar sidang pertama untuk Lee, mantan CEO agensi Young Tak, yang didakwa atas tuduhan melanggar Undang-Undang Industri Musik dan menghalangi bisnis dengan menggunakan komputer.
Pada persidangan hari itu, pihak Lee mengakui tuduhan manipulasi chart, dengan mengatakan, "Saya membayar 30 juta won (sekitar 344 juta rupiah) sebagai imbalan untuk menaikkan peringkat tangga lagu."
Meski menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pendapat tentang fakta-fakta, mereka berargumen, "Saya tidak tahu tentang manipulasi peringkat pada istilah pencarian dan tidak memintanya. Kita perlu mempertimbangkan bagian di mana informasi palsu diwajibkan oleh hukum."
Pada tahun 2018, Lee dan yang lainnya diadili atas tuduhan memanipulasi peringkat dengan memutar 15 lagu sebanyak 1.727.985 kali di chart musik domestik utama.
Lee dituduh memanipulasi chart selama setahun dari Desember 2018 hingga Desember 2019. Dilaporkan bahwa 10 orang, termasuk Lee dan pejabat agensi hiburan lainnya, merekrut klien untuk memanipulasi chart melalui seorang makelar.
Mereka diketahui telah melakukan kejahatan tersebut dengan menggunakan sekitar 500 PD virtual, IP yang dibeli dalam jumlah besar, dan 1.627 informasi pribadi yang diperoleh secara ilegal.
Ketika lagu Young Tak 'Why Are You There' diduga melakukan manipulasi chart, sang penyanyi membantah tuduhan tersebut. Young Tak akhirnya dibebaskan dari tuduhan.
Lee dan yang lainnya mengakui tuduhan manipulasi chart, tetapi mengklaim bahwa fakta-fakta dalam dakwaan tersebut agak dibesar-besarkan. Perhatian difokuskan pada apakah Lee dan yang lainnya akan dihukum pidana.
(fzh)
