DREAMERS.ID - Lee Jae Wook sukses menancapkan namanya sebagai aktor pendatang baru populer saat ini. Aktingnya di deretan drama populer begitu membekas di benak penonton. Kini, ia tengah memerankan karakter berbeda di drama I Will Come to You When the Weather is Nice dibanding drama sebelumnya, Extraordinary You.
Pada sesi wawancara belum lama ini, Lee Jae Wook mengatakan dia merasa menyesalkan aktingnya sebagai Baek Kyung di Extraordinary You, karena dia merasa tidak mampu membuat orang memahami karakternya. Jika kalian sudah menonton, Baek Kyung digambarkan sebagai cowok yang tidak bisa mengungkapkan perasaan dengan baik.
Mengenai hal itu, Lee Jae Wook menjelaskan, "Dia adalah karakter yang bisa terlihat kejam. Tetapi jika orang melihatnya seperti itu, saya pikir itu karena saya tidak benar-benar menjelaskan betapa tragisnya kehidupan yang dijalani lelaki ini saat bersama ayah yang kasar".
Selanjutnya, Lee Jae Wook membahas tentang karakternya di drama I Will Come to You When the Weather is Nice, sebagai Lee Jang Woo yang dinilai lebih realistis. Aktor tampan ini pun mengaku punya sifat yang sama dengan karakter tersebut.
Baca juga: Lee Jae Wook Ungkap Akan Wajib Milter Tahun Depan
“Lee Jang Woo dan saya punya kecocokan yang baik. Agak lucu mengatakan itu, tapi saya pikir saya bisa membangun karakternya berkat kepribadian asli saya. Saya mendapatkan banyak inspirasi dari kata-kata dan tindakan saya ketika saya bersama teman dekat," jelasnya.Lee Jae Wook juga mengemukakan keinginannya untuk berpartisipasi dalam teater, “Ada orang yang menggambarkan teater sebagai 'aktor seni’. Selama satu atau dua jam, Anda berkomunikasi langsung dengan penonton dan membangun emosi dari awal hingga klimaks. Jadi, setelah menyelesaikan satu pertunjukan, saya pikir ada kesenangan yang unik".
Ia menambahkan, "Drama dan film sering tidak direkam secara berurutan, dan itu tidak berakhir ketika saya selesai dengan akting, tetapi itu dibuat hanya setelah saya selesai mengerjakannya. Agak sedikit berbeda. Bagaimana saya bisa menggambarkan perasaan bermain teater? Saya bisa menggambarkannya sebagai ‘hidup'."
(mth)