DREAMERS.ID - Belum juga tayang, drama Snowdrop ikut kena protes netizen yang menduganya akan mendistorsi sejarah. JTBC selaku stasiun televisi yang menayangkan akhirnya merilis pernyataan resmi terkait kekhawatiran tersebut.
"Snowdrop bukanlah drama yang meremehkan gerakan pro-demokrasi atau mengagungkan menjadi mata-mata atau bekerja untuk NSP. Snowdrop bergenre komedi hitam yang menyindir pemilihan presiden yang terjadi pada 1980-an di bawah rezim militer selama ketegangan Utara-Selatan di semenanjung Korea. Ini juga merupakan melodrama tentang pria dan wanita muda yang menjadi korban dari situasi itu," jelasnya.
JTBC menyatakan, "Kami menerima berbagai macam kritik setelah kalimat tertentu diambil di luar konteks dari bagian sinopsis yang tidak lengkap yang bocor secara online, tetapi semua ini didasarkan pada spekulasi belaka."
Khususnya, tuduhan seperti "drama tersebut akan menunjukkan mata-mata Korea Utara yang memimpin gerakan pro-demokrasi", "drama tersebut membuat seorang aktivis mahasiswa menjadi karakter", "drama yang mengagungkan Badan Perencanaan Keamanan Nasional" adalah berbeda dari konten sebenarnya drama serta juga jauh dari niat staf produksi.
Baca juga: Hampir Setahun, CEO Disney+ Korea Tanggapi Kontroversi Drama 'Snowdrop' di Forum Pemerintah
"Kami menegaskan kembali bahwa tuduhan yang beredar tentang Snowdrop tidak terkait dengan konten sebenarnya dari drama atau niat staf produksi. Kami meminta kalian untuk menahan diri dari spekulasi sembrono tentang sebuah drama yang bahkan belum terungkap," tegas JTBC.Snowdrop merupakan drama kolaborasi penulis dan sutradara SKY Castle, yang dibintangi oleh Kim Hye Yoon, Jang Seung Jo, Yoon Se Ah, Jung Yoo Jin, dan Yoo In Na selain Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK.
Netizen mulai mengkritik Snowdrop setelah bagian dari sinopsis mulai beredar online. Menurut sumber online tersebut, pemeran utama pria adalah mata-mata yang menyusup ke gerakan aktivis, sedangkan karakter pria lainnya adalah pemimpin tim di Badan Perencanaan Keamanan Nasional (NSP) namun digambarkan lugas dan adil.
Berdasarkan sejarah Korea, 1987 adalah tahun kunci dalam gerakan demokrasi populer Korea Selatan yang mengarah pada pembentukan republik saat ini. Badan Perencanaan Keamanan Nasional akan menjadi bagian dari rezim otoriter pada saat itu.
(mth)
