DREAMERS.ID - Kim Min Jung tengah menghadapi konflik dengan manajemennya WIP mengenai kontrak eksklusif dengan agensi. Agensi mengatakan bahwa sang aktris yang saat ini membintangi drama tvN ‘The Devil Judge’, baru-baru ini meminta agar kontrak eksklusifnya diakhiri.
Perwakilan dari WIP mengatakan, “Dokumen menyatakan bahwa manajemen kami berakhir pada bulan Maret, tetapi kami berbicara [dengan Kim Min Jung] tentang perpanjangan kontrak secara otomatis sejak kami mengelolanya hingga Juli ketika syuting ‘The Devil Judge’ berakhir.”
“Untuk mengakhiri [kontrak], kami pikir itu harus melalui konsultasi bersama, dan kami bingung dia tiba-tiba [meminta pemutusan],” imbuhnya.
Pada 3 Agustus, Kim Min Jung menjelaskan konflik berdasarkan pemutusan kontrak eksklusifnya melalui sambungan telepon dengan Sports Kyunghyang. Dia menyatakan bahwa 'klausul pembaruan kontrak otomatis' yang diajukan oleh WIP adalah klaim sepihak.
“Februari lalu, saya bertukar kontrak baru dengan perwakilan WIP. Artinya, tidak ada pihak yang tidak setuju untuk memperbarui kontrak sebelumnya secara otomatis,” katanya.
Baca juga: Agensi Kim Min Jung Angkat Bicara Terkait Konflik Pemutusan Kontrak
“Dalam kontrak baru, jika produksi drama gagal membayar biaya penampilan kepada aktor, saya menambahkan satu syarat pada kesepakatan, yang menyatakan 'jika ada produksi drama atau film yang gagal membayar aktor, CEO akan dimintai pertanggungjawaban'.”“Saya dengan tegas menjelaskan bahwa akan sulit untuk menandatangani kembali kontrak jika kita gagal mengadopsi pengaturan baru. Meskipun CEO berjanji bahwa dia akan menyelidiki masalah ini, saya tidak dapat menghubunginya lagi. Saya belum menerima laporan rekening atau gaji sejak Februari.”
Kim Min Jung juga menyatakan dirinya menerima tanda terima transaksi dari perusahaan produksi ‘The Devil Judge’ tetapi kehilangan kontak dengan CEO agensinya.
Mengenai kejujurannya dalam masalah ini, dia menjelaskan, “Ada banyak orang di industri ini yang menghadapi situasi yang sama persis dengan yang saya lakukan sekarang.”
“Mereka tidak dapat berbicara karena mereka merasa takut merusak citra mereka. Sekarang setelah bibir mereka tertutup, jumlah korban terus bertambah. Saya ingin menghentikannya agar tidak terjadi,” tegasnya.
(fzh)