DREAMERSRADIO.COM - Sebagai penyanyi profesional yang telah merasakan cukup banyak pengalaman di industri musik, Taylor Swift kini mulai merasakan betapa buruknya efek dari pembajakan dan bagi-bagi musik gratis yang belakangan marak dilakukan. Menurutnya, dengan adanya sistem tersebut kesejahteraan musisi kini mulai terancam.
Taylor Swift mengungkapkan pendapatnya tersebut lewat harian Wall Street Journal belum lama ini dan mengatakan bahwa industri musik dunia kini semakin memburuk seiring dengan adanya internet dan teknologi digital. Secara terang-terangan, Swift sangat membenci segala sesuatu yang berhubungan dengan pembajakan.
“Menurutku, musik itu bukanlah sesuatu yang gratis. Dan prediksiku, para artis dan musisi beserta label rekaman mereka akan berpikir ulang tentang seberapa mahalnya harga sebuah musik,” kecam Swift.
Bukan hanya soal uang dan finansial yang secara langsung menyangkut kelangsungan hidup si musisi, Swift juga sangat memperhatikan berapa besar nilai-nilai yang tidak bisa diukur dengan uang dalam sebuah album musik.
Baca juga: Lisa BLACKPINK Nonton Konser SHINee Hingga Taylor Swift di Singapura
“Nilai sebuah album, menurutku itu juga mencakup dalam berapa banyak perasaan jiwa dan curahan hati yang telah dituangkan oleh si musisi ke dalam musik-musik yang mereka buat. Belum lagi ditambah dengan nilai finansial ketika sudah masuk ke dalam industri,” paparnya lagi.Oleh karena itu, Swift sangat tidak menyukai para musisi yang dengan seenaknya suka membagi-bagikan musik mereka secara gratis kepada penggemar. Menurutnya, musik tidak semurah itu untuk dibagikan meskipun itu hak si musisi sendiri.
“Pembajakan, berbagi musik, dan streaming telah membuat penjualan musik dan album fisik menurun secara drastis. Dan setiap artis memiliki pemahaman yang berbeda akan hal ini. Meskipun itu untuk promosi, exclusive deal, atau yang lainnya. Sebaiknya tidak dilakukan,” pungkas Swift.
Hmm.. bagaimana menurutmu, Dreamers? ^^ (Syf)
