Meski sudah menjadi ‘masalah’ sejak lama, namun tindakan manipulasi chart atau ‘sajaegi’ di industri K-Pop kembali hangat diperbincangkan di tahun 2015. ‘Sajaegi’ adalah kecurangan yang dilakukan (biasanya oleh pihak agensi) agar sang artis bisa meraih peringkat tinggi di chart, dengan cara membuat ribuan akun palsu dan melakukan streaming secara berulang, atau membeli album dalam jumlah besar.
Di tahun 2015, beberapa agensi, seperti agensi Sistar, Starship Entertainment pun mulai melakukan aksi menggugat karena merasa nama baiknya tercoreng akibat tuduhan ‘sajaegi’ kepada artis asuhannya.
Beberapa pengamat musik, seperti CEO YG dan JYP juga mulai memberikan solusi bahwa sajaegi harus diusut dengan cara mengungkap secara blak-blakan siapa pelakunya. Di bulan Desember, kementrian budaya dan pariwisata juga mengajukan solusi, salah satunya dengan melarang idola K-Pop merilis lagu pada tengah malam yang menjadi waktu ‘rawan’ tindakan sajaegi dilakukan.