DREAMERS.ID - PIJAR merupakan sebuah band yang berawal dari keinginan anggotanya untuk membuat sekolah musik. Meski sempat kehilangan salah satu membernya, tetapi band indie asal Medan ini masih tetap bersinar dan terus berusaha membangun karir di dunia musik Indonesia.
Kurang lebih berdiri selama dua tahun, PIJAR sudah menelurkan tiga album, yakni ‘Sound of Youth’ di Medan, ‘Selatan’ di Jakarta, dan yang terbaru ‘Exposure’ juga di Jakarta. Lingkungan ibukota yang lebih memadai untuk mereka berkarya pun jadi alasan PIJAR memilih untuk hijrah dari Medan ke Jakarta.
“Kalau di Medan itu kan bukan kota seni jadi kalau kita bermusik atau melukis atau segala hal yang berhubungan dengan seni, kita ngga akan bisa kalau di Medan karena bukan kotanya. Karena disini (Jakarta) ibukotanya,” ujar band yang sudah tur Jawa-Bali ini saat hadir menjadi bintang tamu Showcase Dreamers.id.
Baca juga: Mengenal Jannabi, Band Indie yang Bersaing dengan BTS, TWICE, dan BLACKPINK di Chart Musik
Terbentuk sejak 2013, PIJAR sendiri adalah band yang beraliran post punk dan britrock beranggotakan Alfredo (vokal dan gitar), Ican (gitar), serta Aul (drum). Tanpa mengikuti aliran musik elektronik (EDM) yang sedang ngetren, PIJAR jadi salah satu band indie yang konsisten bermusik dengan aliran yang digelutinya.Pada April 2017 kemarin, mereka merilis lagu baru berjudul ‘Tropis’ yang dibuat saat dalam perjalanan tur di Malang. Lagu yang diproduseri oleh Randy Nidji dan Nara Mjolnir terinspirasi dari orang-orang yang terlalu fokus bekerja dan sulit menikmati liburan, dan sudah bisa dinikmati di portal musik digital seperti Spotify dan Apple Music.
PIJAR memberikan pesan kepada mereka yang ingin mencoba jalur musik indie agar tidak mudah menyerah karena semuanya memang diawali dari modal sendiri, “Indie tuh pasti harus mengeluarkan dulu sendiri, untuk rekaman segala macem itu udah pakemnya indie. Jangan baru setahun dua tahun udah nyerah, indie itu pasti butuh waktu lama untuk bisa dikenal semua orang”.
(mth)