DREAMERS.ID - Kakao dinyatakan sebagai pemegang saham terbesar kedua SM Entertainment pada 6 Februari. Mereka memiliki 9,05 persen saham agensi raksasa tersebut. Lee Soo Man dilaporkan mengambil langkah hukum dengan menuntut agensinya sendiri.
Bae Jae Hyun, CEO Kakao Community Investment, menyatakan, “Melalui investasi dan kerja sama ini, kami berharap kedua perusahaan akan saling membantu dalam menanggapi persaingan ketat di pasar musik dan konten global dan menyasar pasar global utama K-Konten.”
Menyusul pengumuman itu, firma hukum Hwawoo, yang mewakili Lee Soo Man, mereka menyatakan bahwa SM Entertainment dan Kakao menggunakan metode ilegal untuk menyediakan saham yang diperlukan Kakao.
Hwawoo menjelaskan bahwa benar sedang ada konflik internal manajemen antara pemegang saham terbesar Lee Soo Man dan Align Partner, yang merupakan dana aktivis pemegang saham.
Align Partners membuat serangkaian proposal untuk menunjuk auditor untuk rapat pemegang saham rutin SM Entertainment tahun lalu dan sejak saat itu, ada berbagai perselisihan atas hak manajemen yang dilakukan terhadap Lee Soo Man, seperti meminta akses ke buku akuntansi dan catatan rapat dewan.
Pada 20 Januari tahun ini, co-CEO SM Entertainment Lee Sung Soo dan Tak Young Joon menyetujui proposal Align Partners tanpa berkonsultasi dengan Lee Soo Man, pemegang saham terbesar di perusahaan.
"Tindakan ini semakin meningkatkan ketegangan dan perselisihan manajemen antara perusahaan dan pemegang saham terbesar, Lee Soo Man," kata perwakilan hukum Lee Soo Man.
Baca juga: Dokumenter 'Lee Soo Man: The King of K-Pop' Tuai Kritik atas Penggunaan Footage Pemakaman Jonghyun
"Jelas merupakan pelanggaran hukum komersial dan pasal-pasal yang terkait dengan hukum bagi dewan direksi SM Entertainment, yang dipimpin oleh co-CEO, untuk menerbitkan saham baru dan obligasi konversi kepada pihak ketiga pada saat terjadi perselisihan semacam itu dalam perusahaan," jelasnya.Dewan direksi SM Entertainment dinilai secara sepihak mendistribusikan saham baru dan obligasi konversi kepada pihak ketiga (Kakao) untuk memperluas jangkauan mereka, dan membuat hal-hal yang lebih menguntungkan bagi mereka karena mereka berusaha untuk mengamankan keunggulan kompetitif dalam mengendalikan arah perusahaan.
Perwakilan hukum Lee Soo Man menegaskan, "Sebagai firma hukum dari pemegang saham terbesar, kami akan memblokir upaya dewan direksi SM Entertainment melalui perintah pengadilan, melarang penerbitan saham baru dan obligasi konversi dan kami akan meminta pertanggungjawaban direktur atas hal ini baik secara perdata maupun pidana."
Sebagai informasi, Lee Soo Man saat ini memegang 18,73 persen saham SM Entertainment. Tiga pemegang saham terbesar lainnya adalah Korea Investment Management 4,45 persen, Alibaba 3,71 persen, dan National Pension Service 3,68 persen.
Lee Soo Man dikabarkan ingin menjual sahamnya sejak tahun 2021 karena tidak berniat untuk menurunkan ke anaknya. HYBE dan Kakao menjadi pesaing besar yang mengincar saham Lee Soo Man saat itu.
Pada September 2022, SM Entertainment mengumumkan kemungkinan pemutusan kontrak dengan Like Planning, perusahaan Lee Soo Man. Menurut mereka, itu merupakan usulan dari Lee Soo Man sendiri.
Saat ini SM Entertainment memasuki era SM 3.0 yang dipimpin oleh Lee Sung Su dan Tak Young Jun (mantan manajer Super Junior).
(mth)