DREAMERS.ID - Serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal saat ini menjadi sorotan karena mengungkap kasus pemimpin empat aliran sesat di Korea Selatan, yang memakan banyak korban.
Mereka adalah Jeong Myeong Seok yang didakwa atas kekerasan seksual dan saat ini masih menjalani proses hukum. Park Soon Ja pemimpin Sekte Keselamatan yang mati bersama 31 pengikutnya. Kim Ki Soon predator seks dan pembunuh anak usia tujuh tahun. Serta Lee Jae Rock yang juga melakukan kekerasan seksual.
Dalam wawancara terbaru, Cho Sung Hyun, sutradara serial dan produser dokumenter di MBC, menceritakan bagaimana rasanya membuat serial dokumenter dari kasus-kasus yang menggemparkan publik Korea Selatan.
Ia mengungkapkan bahwa ide untuk membuat film dokumenter ini karena mengenal banyak orang yang terpengaruh oleh aliran sesat, “Sejak saya masih muda, banyak orang di sekitar saya yang menjadi korban aliran sesat, dan setelah saya mulai membuat dokumenter, topiknya hampir seperti pekerjaan rumah bagi saya.”
Setelah bertahun-tahun mempelajari, menyelidiki, dan mendalami keempat sekte tersebut, Cho Sung Hyun mengajukan idenya untuk dibuat serial dokumenter kepada Netflix.
Kasus gereja JMS yang dipimpin oleh Jeong Myeong Seok diangkat menjadi tiga episode pertama yang membuka 'In The Name of God: A Holy Betrayal'. Kesaksian salah satu korban, Maple, dengan rekaman suara eksplisit mengejutkan penonton.
Baca juga: Empat Aliran Sesat yang Diangkat dalam Serial Dokumenter 'In The Name of God: A Holy Betrayal'
Cho Sung Hyun mengungkapkan bahwa peristiwa itu hanyalah 10 persen dari kenyataan. "Saya sadar ada kontroversi mengenai konten seksual, tapi yang penting semua yang dikatakan itu benar. Sulit bagi kami untuk mendengarkan konten sambil mengumpulkan kesaksian karena ceritanya sangat traumatis," paparnya.Lalu menambahkan, "Namun demikian, kami harus mengatakan yang sebenarnya, dan kami hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan yang menurunkan 'level' menjadi sepersepuluh dari kenyataan."
Sambil menyoroti keempat aliran sesat, Cho Sung Hyun mengatakan bahwa dia fokus pada peristiwa dan agama yang sangat merusak martabat manusia dan mendekati area yang paling sering dibagikan dan diinformasikan oleh para korban.
Cho Sung Hyun juga mengumumkan rencana untuk musim kedua, "Saya tidak punya rencana untuk membuat season 2 bahkan ketika acara ini pertama kali dirilis, tetapi saya berubah pikiran ketika saya melihat orang-orang meninggalkan sekte setelah menonton 'In The Name Of God: A Holy Betrayal'."
Dengan serial ini, Cho Sung Hyun berharap agar mereka yang mengikuti aliran sesat segera menyadari dan meninggalkan kultusnya.
(mth)