DREAMERS.ID - Kostum panggung yang dipakai (G)I-DLE untuk lagu 'Klaxon' di acara musik KBS2 'Music Bank' pada 19 Juli lalu mendapat kecaman karena menampilkan lambang Palang Merah.
Penggunaan lambang ini dibatasi pada mereka yang terkait dengan Palang Merah nasional, perkumpulan Bulan Sabit Merah, atau layanan medis yang disediakan oleh angkatan bersenjata. Penggunaan simbol memerlukan izin dari pihak di luar kelompok.
Selama penampilan mereka, (G)I-DLE mengenakan kostum bertema penjaga pantai yang memiliki lambang Palang Merah. Pemirsa mulai mengangkat isu mengenai penggunaan lambang tersebut pada kostum mereka, yang melanggar Undang-Undang Palang Merah Nasional Organisasi Republik Korea.
Undang-undang menyatakan bahwa siapa pun yang tidak mewakili Palang Merah, atau belum memperoleh persetujuan dari institusi medis militer atau Palang Merah, tidak boleh menggunakan lambang Palang Merah atau lambang serupa untuk tujuan bisnis atau periklanan.
Jika dilanggar, individu tersebut dapat didenda hingga 10 juta won (sekitar rupiah). Komite Internasional Palang Merah juga menyatakan bahwa “penggunaan atau penyalahgunaan lambang palang merah, bulan sabit merah, dan kristal merah diatur dengan jelas dalam undang-undang.”
Baca juga: Cube Entertainment Juga Tuntut Konten Deepfake (G)I-DLE
Seorang pejabat Palang Merah Korea mengatakan, "Kami belum menerima kontak apa pun dari agensi tersebut untuk menggunakan lambang itu. Kami berasumsi hal itu dilakukan secara tidak sengaja tanpa mengetahui klausul tersebut."Mereka menambahkan, "Hukuman akan diberikan oleh Kementerian Kehakiman atau Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan jika tindakan tersebut dilakukan dengan sengaja atau rutin. Kami akan menghubungi agensi mengenai masalah ini dan meminta tindakan untuk mencegah terulangnya kembali."
Menyusul kontroversi tersebut, agensi (G)I-DLE, Cube Entertainment merilis pernyataan permintaan maaf atas kesalahan mereka. "Kami menyadari bahwa kostum panggung bermasalah dan telah menghubungi Palang Merah Korea,” kata agensi.
"Kami telah meminta maaf dan secara aktif mendiskusikan langkah-langkah tindak lanjut untuk mencegah terulangnya kembali. Kami sekali lagi ingin meminta maaf dengan tulus mengenai masalah ini dan pihak terkait," tambah agensi.
(fzh)
