DREAMERS.ID - Orang tua dari grup NewJeans (NJZ) baru-baru ini menyuarakan kekhawatiran mereka terkait tindakan ADOR yang dianggap terlalu jauh dalam menghambat aktivitas anak-anak mereka.
Dalam pernyataan pada 6 Maret, orang tua NJZ menegaskan bahwa mereka telah mengakhiri kontrak eksklusif dengan ADOR per 29 November 2024 karena agensi gagal memenuhi kewajiban yang tercantum dalam kontrak.
"Kami telah memberitahu ADOR bahwa kontrak telah berakhir, sehingga mereka tidak lagi memiliki hak untuk mengelola atau mengintervensi aktivitas NJZ," ujar mereka. Namun, meski kontrak telah diputus, ADOR tampaknya masih berupaya mempertahankan kendali atas grup ini.
Pada 6 Januari lalu, ADOR mengajukan gugatan sementara (injunction) ke pengadilan dengan tujuan agar status mereka sebagai perusahaan manajemen NewJeans tetap diakui. Awalnya, ADOR mengklaim bahwa gugatan ini hanya berkaitan dengan aktivitas iklan grup.
Namun, isi gugatan ternyata jauh lebih luas, mencakup permintaan untuk mengakui hak ADOR atas semua aktivitas hiburan NewJeans. "Ini jelas menunjukkan bahwa ADOR tidak hanya ingin membatasi iklan, tetapi juga seluruh aktivitas hiburan NJZ," kata mereka.
Lebih lanjut, pada 11 Februari, ADOR memperluas ruang lingkup gugatan tersebut. Mereka meminta pengadilan untuk melarang NJZ melakukan segala bentuk aktivitas musik—termasuk menulis lirik, menggubah lagu, bermain alat musik, menyanyi—serta semua kegiatan pendukung lainnya.
Baca juga: Tanggapi Tuduhan NJZ, ADOR: Bukan Pembatasan Aktivitas, Tapi Kerja Sama
Orang tua menduga bahwa langkah ini merupakan respons balasan setelah upaya ADOR untuk menggagalkan penampilan NewJeans di acara ComplexCon Hong Kong gagal. "Kami mendengar bahwa Bang Si Hyuk (Ketua HYBE) menekan pihak penyelenggara ComplexCon, dan setelah upaya itu tidak berhasil, ADOR mengambil tindakan ini sebagai bentuk pembalasan," ungkap mereka.Orang tua NJZ juga menyoroti bahwa ADOR tidak transparan mengenai tujuan sebenarnya dari gugatan ini. "Di depan publik, ADOR mengatakan bahwa mereka hanya ingin mencegah kebingungan di kalangan penggemar dan pengiklan. Namun, di pengadilan, mereka meminta larangan total terhadap semua aktivitas hiburan NJZ. Ini adalah upaya untuk melanggar kebebasan berkarya anak-anak kami sekaligus menghindari kritik publik," tegas mereka.
Mereka menambahkan bahwa inti dari NJZ adalah aktivitas musik mereka. "Membatasi musik sama saja dengan menyangkal eksistensi NJZ. ADOR telah berulang kali gagal memenuhi kewajiban penting dalam kontrak, sehingga hubungan kepercayaan yang menjadi dasar kontrak ini sudah lama runtuh."
"Jika NJZ dipaksa tetap bekerja di bawah ADOR, mereka tidak hanya akan kesulitan menjalani aktivitas hiburan secara normal, tetapi juga menderita tekanan mental yang berat."
Menyebut tindakan ADOR sebagai "pelecehan sepihak", orang tua NJZ menyatakan tekad mereka untuk menghadapi gugatan sementara maupun proses hukum utama yang akan datang. "Kami akan mengikuti proses ini dengan sungguh-sungguh dan membuktikan bahwa pemutusan kontrak kami sah secara hukum. Kami berharap tidak ada lagi pihak yang mengalami ketidakadilan seperti yang kami alami," tutup mereka.
(fzh)