DREAMERS.ID - Al Ghazali batal tampil di Cloud9 Manado pada Sabtu (19/11). Pembatalan tersebut kabarnya karena ada penolakan dari sejumlah elemen organisasi adat daerah di Manado terkait orasi ayahnya, Ahmad Dhani saat demo 4 November yang dianggap menghina Presiden Jokowi.
"Manado, 19 November 2016. Akhirnya pertemuan Aliansi Makapetor bersama perwakilan Ormas dengan manajemen Cloud 9 menemukan titik terang. Pihak pelaksana sepakat untuk membatalkan konser dari Al Ghazali putra dari Ahmad Dhani. Dan diharapkan kepada teman-teman ormas adat untuk tidak lagi mempermasalahkan konser tersebut karena acara itu resmi sudah dibatalkan. Sekian," demikian isi pesan yang menjadi viral tersebut.
Menurut Anez, koordinator marketing Cloud9 Manado, pembatalan dilakukan mendadak di hari Al Ghazali tampil. Ia mengungkapkan peristiwa pembatalan tersebut atas instruksi dari pihak manajemen Cloud9 Manado setelah bertemu perwakilan LSM.
"Iya bertemu (perwakilan LSM) saat hari H," ujar Anez singkat kepada Bintang.com, Selasa (22/11).
Tentunya batalnya Al Ghazali tampil di Manado langsung menarimk perhatian netizen, mereka pun menyayangkan jika AL harus terkena imbas dari aksi ayahnya tersebut.
Baca juga: Soal Pertemuan Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Dul: Saya Mencium Aroma Cinta Bersemi Kembali
"Ahmad Dhani, udalah stop buat anakmu menderita. Dulu misahin dari ibunya, 'memaksakan' kedatangan ibu tiri dan saudara tiri, sekarang kariernya yang kena imbas. Nggak ada kapoknya," tulis pemilik akun agungprawi."Amin semoga semua daerah. Kasihan Al, tapi jadi pelajaran lah buat Bapaknya. nggak sadar-sadar repot," lanjut cathyredfox.
Sebelumnya, di lapangan Koni Sario, Manado, Sulawesi Utara terjadi aksi demo yang digelar pada 17 November 2016 lalu. Aksi damai itu menuntut penghina Presiden RI untuk dihukum dan diadili. Pendemo juga meminta mereka yang menghina simbol negara harus dilarang menginjakkan kakinya di tanah Sulawesi Utara.
(dits/Bintang.com)
Artikel lainnya:
Ini Kata-Kata Ahmad Dhani Yang Membuatnya Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Hina Presiden
