DREAMERS.ID - Baru tiga bulan pasca kepergiannya, keluarga Goo Hara kini berseteru memperebutkan harta warisannya. Bersamaan dengan cerita masa lalu kelam keluarganya, beredar pula potongan isi curhatan Goo Hara yang sangat menyedihkan tentang sang ibu.
Outlet berita SBSfunE mengunggah foto buku harian yang ditulis oleh Goo Hara, yang dibagikan oleh Goo Ho In, kakaknya. Curhatan itu ditulis oleh Goo Hara pada tahun 2016 saat mengalami depresi dan kerinduan mendalam atas sosok sang ibu, yang meninggalkannya di usia 9 tahun.
"Caraku berbicara. Caraku berpikir. Ini menjadi kenyataan. Aku perlu melindungi diriku terlebih dahulu dan mengenal diriku sendiri yang terbaik. Aku tahu aku peka dan tahu diri sendiri yang terbaik. Aku tahu aku mengambil energi dari diriku sendiri dan berusaha menjadi bahagia dan positif,” tulisnya.
Baca juga: 'Undang-Undang Goo Hara' Resmi Disahkan Pemerintah Korea Selatan
Mendiang Goo Hara melanjutkan, “Aku merindukan ibuku. Aku benar-benar merindukan ibuku. Aku menelan perasaan itu ke dalam hatiku dan tidak bisa menumpahkannya tetapi menahannya. Aku terluka lebih dari... tidak. Tidak apa-apa untuk terluka. Boleh bagiku untuk terluka”.Goo Ho In menceritakan bahwa saat sang ibu meninggalkan mereka ketika masih kecil, sang ayah sampai membuat keputusan ekstrim. “Kami masih ingat dia dibawa pergi dengan ambulans. Hara dan saya dibuang oleh ibu kami. Itu sebabnya Hara selalu ingin dicintai. Itu membuat saya sangat marah bahwa dia berpura-pura menjadi ibunya setelah Hara pergi. Aku benci dia mengatakan dia ibunya”.
(mth)