DREAMERS.ID - ADOR menyatakan bahwa CEO Min Hee Jin dan yang lainnya telah mengajukan gugatan pada Rabu (24/7) di Kantor Polisi Yongsan terhadap lima eksekutif HYBE atas pencemaran nama baik.
Kelima eksekutif HYBE yang dilaporkan oleh Min Hee Jin adalah CEO HYBE Park Ji Won, Ketua Komite Audit Lim Soo Hyun, Kepala Bagian Hukum Jung Jin Soo, Kepala Bagian Keuangan Lee Kyung Joon, dan Kepala Bagian Komunikasi Park Tae Hee.
Dakwaan tersebut meliputi menghalangi bisnis, akses tidak sah ke catatan elektronik, dan pelanggaran Undang-Undang tentang Promosi Pemanfaatan Jaringan Informasi dan Komunikasi serta Perlindungan Informasi.
ADOR menyatakan bahwa para terlapor telah berulang kali terlibat dalam penyebaran percakapan messenger pribadi dan informasi pribadi yang diperoleh secara ilegal tanpa izin, dengan sengaja mengeditnya agar sesuai dengan narasi mereka.
Pada bulan April, terlapor secara paksa memperoleh laptop kerja milik ADOR dengan dalih 'mengaudit anak perusahaan oleh perusahaan induk' dengan maksud untuk menyingkirkan Min Hee Jin dari jabatan CEO-nya setelah dua laporan pengaduan internal.
Baca juga: Kementerian Pertahanan Korsel: V BTS Tidak Chattingan dengan Min Hee Jin
Melalui itu, kelima eksekutif HYBE diklaim memperoleh pesan KakaoTalk pribadi. Selain itu, mereka secara forensik memeriksa laptop yang telah di-reset dan dikembalikan Min Hee Jin pada tahun 2022 ketika ia bergabung dengan ADOR.Disebutkan juga terlapor dengan secara ilegal memperoleh percakapan pribadi yang tidak terkait dengan pekerjaan.
Lebih jauh lagi, kelima eksekutif HYBE disebut mengedit dan mendistorsi percakapan pribadi yang diperoleh untuk membuat dan mendistribusikan siaran pers dengan informasi palsu tentang manajemen dan kinerja kerja Min Hee Jin, dengan demikian menimbulkan opini publik yang negatif terhadapnya.
ADOR menyatakan, "Para pengadu telah berulang kali meminta, baik secara formal maupun informal, agar para terlapor menghentikan tindakan-tindakan ini, yang berdampak negatif terhadap para artis dan staf ADOR sekaligus menimbulkan kebingungan publik."
"Meskipun ada permintaan-permintaan ini, para terlapor telah melanjutkan kegiatan ilegal mereka hingga baru-baru ini. Akibatnya, kami tidak dapat lagi berdiam diri dan membiarkan kerusakan yang terus terjadi pada para artis dan staf kami, yang mendorong kami untuk mengambil tindakan hukum," jelas rilis resmi ADOR.
(mth)
