DREAMERSRADIO.COM - Satu lagi film yang mengangkat teman musik atau anak band di Indonesia kembali tayang. ‘Rock N Love’, sebuah film yang mengisahkan perjuangan band rock bernama Kotak untuk bisa jadi yang terbaik di antara band rock lainnya.
Diperankan oleh tiga personel asli Kotak yakni vokalis Tantri, pemain bas Chua dan gitaris Cella, film ini mengisahkan perjalanan Kotak dalam sebuah kompetisi band rock bergengsi di Jakarta. Selama kompetisi berlangsung, atmosfer persaingan yang begitu ketat bahkan cenderung panas pun berlangsung.
Kotak diceritakan akan bersaing dengan band rock bernama Gribs, yang juga adalah band sungguhan di Indonesia serta Rebel Youth, band rock dengan vokalis tengil bernama Rotor yang diperankan oleh Ganindra Bimo. Aroma persaingan kurang sehat terjadi ketika Rotor mulai berulah dengan menghina personel Kotak dan Gribs.
Tidak hanya melakukan penindasan secara lisan, Rotor dan juga Axel, drummer band Rebel Youth yang diperankan oleh Axel Andaviar juga tak segan melakukan tindak kekerasan terhadap Tantri dan kawan-kawan. Dari situ, konflik persaingan pun dimulai.
Seperti judulnya, ‘Rock N Love’ juga menyajikan kisah cinta ditengah-tengah sengitnya persaingan para band tadi. Jarang adanya wanita yang tergabung dalam grup band rock, membuat kisah cinta Tantri dengan Robin yang diperankan oleh Vino G. Bastian serta Chua dengan seorang cowok yang ditemuinya di swalayan membuat film ini menjadi cukup unik.
Sedangkan untuk bagian Cella, kita kembali disajikan kisah cinta klasik khas rocker yang selalu ditolak oleh orang tua pacarnya hanya karena masalah dandanan, hingga pekerjaannya sebagai musisi rock yang dianggap tidak layak.
Keseruan Kotak sebagai sebuah band rock yang kini diperhitungkan di belantika musik Indonesia juga ikut ditampilkan di film ini. Bagaimana mereka berinteraksi dengan Kerabat Kotak, atau cerita lucu dan seru di belakang panggung yang terjadi karena keisengan kru mereka.
Yang juga menjadi seru di film ini adalah munculnya banyak sosok-sosok musisi rock tanah air selain band dan personel asli yang memang terlibat mulai dari Coki Bollemeyer, gitaris band Netral dan Deadsquad, pengamat musik Andre Opa Sumual yang berperan sebagai juri, hingga produser musik kawakan seperti Jan Djuhana.
Penggunaan kata-kata kasar secara eksplisit dan cukup sering terdengar di dalam film seperti yang biasa digunakan dalam gaya hidup sehari-hari para rocker memang terdengar cukup mengganggu. Namun, itu semua adalah bagian dari pesan moral sesungguhnya yang ingin disampaikan di film ini tentang bagaimana menikmati musik rock yang membawa pengaruh positif.
Meski secara cerita film ini tidak terlalu berat untuk dinikmati dan ada beberapa pengambilan gambar dari udara yang cukup mengganggu, ‘Rock N Love’ setidaknya berhasil menambah deret panjang film layar lebar berlatar belakang anak band di Indonesia.
Sudah bisa disaksikan di bioskop mulai hari ini (29/1), ‘Rock N Love’ cocok jadi pilihan tontonan akhir pekan sekaligus menyimak keseruan kisah salah satu band rock berpengaruh di Indonesia saat ini. (Syf)
