DREAMERS.ID - Falcon Pictures selaku rumah produksi yang me-remake webtoon The Office Blind Date atau yang dikenal sebagai A Business Proposal, merilis surat terbuka jelang penayangan filmnya pada tanggal 6 Februari di bioskop.
Surat tersebut meluruskan kontroversi yang memanas terkait pernyataan Abidzar dalam sejumlah wawancara, mengenai proses pendalaman karakternya untuk film adaptasi A Business Proposal.
"SURAT TERBUKA Kepada pecinta cerita A Business Proposal & The Office Blind Date," tulis Falcon dalam media sosialnya.
Falcon menjelaskan bahwa proses adaptasi dilakukan secara hati-hati dengan usaha lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman, muda dan senior.
Serta menghormati cerita asli, untuk menyajikan cerita yang juga lucu, hangat, meng-Indonesia dan menyentuh isu sosial terkini di masyarakat kita.
Terkait kontroversi pernyataan Abidzar, Falcon menyatakan, "Bukan berakar kesombongan, tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting. Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita."
"Semua cara, sama-sama diawali dengan niat memberikan yang terbaik untuk hasilnya," imbuh mereka.
"Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati," jelasnya.
Sementara Abidzar juga mengunggah permintaan maaf tertulis di Instagramnya, berbunyi, "Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan dan ucapan saya yang salah."
"Terimakasih buat kalian semua sudah memberikan saya pelajaran yang sangat berharga. Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk saya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana."
Abidzar menuai kontroversi karena pengakuannya tidak menonton drama A Business Proposal maupun membaca webtoon Blind Date secara penuh karena ingin "menciptakan karakter sendiri".
Dia juga dinilai telah menyinggung para penggemar drama Korea dengan sebutan "fanatik" dan "rasis".
(mth)
