DREAMERS.ID - Justin Drew Bieber memang bukan sosok baru dalam peta musik pop dunia. Caranya bisa menjadi terkenal saja boleh dikatakan cukup populer--lewat kanal YouTube di usianya yang masih sangat belia. Dan kini, Bieber sepertinya sudah paham betul bagaimana memproduksi musik pop yang disukai banyak orang.
Gagal total di album ‘Journals’ pada 2013 lalu, membuat Bieber belajar bukan hanya bagaimana cara bersikap di hadapan media dan publik. Tapi juga bagaimana menjalin persahabatan dengan musisi-musisi cerdas yang berujung pada sebuah album bertajuk ‘Purpose’ yang rilis pada akhir pekan lalu.
Dibuka dengan nomor ‘Mark My Words’, lagu ini lebih terdengar sebagai sebuah pengakuan kesalahan dan penegasan tentang apa saja yang akan disajikannya di lagu-lagu berikutnya. Membuat kita penasaran dan menunggu seperti apa hasil meditasi Bieber di studio rekaman selama dua tahun terakhir.
‘I’ll Show You’ jadi salah satu bukti kejeniusan Bieber dan dua rekannya yang jauh lebih paham tentang apa yang disebut Electronic Dance Music alias EDM. Mereka adalah Skrillex dan Diplo yang juga ikut berperan di tiga lagu lainnya yakni ‘Where R U Now?’, ‘What Do You Mean?’ dan yang belakangan menjadi favorit banyak orang, ‘Sorry’.
Keempat lagu tersebut memiliki racikan bumbu yang sama, nafas yang sama serta garis merah yang sama, yakni EDM. Secara terang-terangan Bieber mengungkapkan bahwa kepopuleran EDM saat ini dijadikannya sebagai salah satu materi untuk menyusun formula ampuh musik pop kekinian.
Sebuah formula yang diakuinya terinspirasi dari idola pujaannya, Michael Jackson. Apa yang dilakukan oleh Michael Jackson di tahun 80-an diulang kembali oleh Bieber di tahun ini dengan mengumpulkan apapun yang tengah menjadi tren, dan disajikan kembali dengan ciri khasnya sendiri.
Keputusan yang tepat adalah ketika Bieber menyingkirkan nomor duetnya dengan Kanye West dan menggantinya dengan sebuah tembang akustik berjudul ‘Love Yourself’. Jika didengarkan kembali, lagu ini memang tidak asing dan buat sebagian orang mungkin pernah berpikir mendengarkannya di chart top 40.
Baca juga: Konser Justin Bieber di Jakarta Resmi Ditunda
Kenapa bisa seperti itu? Ed Sheeran adalah orang yang paling bertanggung jawab akan pertanyaan itu. Lagunya yang mudah dicerna dan berpeluang besar juga untuk menjadi single berikutnya adalah salah satu tipikal kebanyakan lagu Ed dari album ‘X’ yang diajak berkolaborasi oleh Bieber di album ini.Selain Ed Sheeran, masih ada beberapa kolaborator lainnya yang juga menunjukan hasil positif dari lagu yang masuk di album ini seperti Halsey Baldwin di nomor ‘The Feeling’. Sebuah lagu pop kekinian yang segera disukai banyak orang.
Sementara itu, Big Sean dan seorang rapper lainnya yang juga ikut meramaikan di dua lagu berjudul ‘No Pressure’ dan ‘We Are’ yang setidaknya berhasil memberikan warna hip hop tersendiri di tengah kepungan lagu bernuansa EDM lainnya yang juga potensial seperti ‘Been You’, ‘Get Used To It’ dan ‘Trust’.
Komposisi pop ballad yang juga dihadirkan oleh Bieber cukup terwakilkan dengan beberapa lagu di album ini antara lain adalah ‘Company’, ‘Life Is Worth For Living’, ‘Children’ atau single ‘Purpose’ yang merupakan refleksi dari kedewasaan Bieber dalam bermusik serta cara penulisan liriknya yang mulai berani untuk bereksplorasi.
Ditutup dengan ‘All In It’, album ini mungkin bukan jadi yang terbaik dari sepanjang karir seorang Justin Bieber. Tapi setidaknya, album ini terasa memiliki usaha yang tidak main-main dan berhasil menampilkan kejujuran yang sesungguhnya dari apa yang disebut Bieber sebagai sebuah karya musik pop.
(Syf)