DREAMERS.ID - Music Gallery sukses digelar untuk yang keenam kalinya pada Sabtu (12/3) kemarin di Kuningan City, Jakarta. Festival musik tahunan yang digagas oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini menghadirkan sederetan musisi lokal seperti Mocca dan dua band bekelas Internasional yang salah satunya adalah Panama.
Sama dengan tahun lalu, dua panggung disediakan untuk menghibur ribuan para penikmat musik indie. Menariknya, masing-masing panggung memiliki keseruan yang berbeda, jika Fluorescent Stage yang berada di lantai teratas Kuningan City terasa lebih nyaman karena konsep Ballroom yang memiliki pendingin udara, maka Intimate Stage yang berada di lahan parkir terasa panas namun serunya penonton bisa menyaksikan musisi yang tampil tanpa pagar penghalang.
Gate dibuka sejak siang hari, para penonton mulai memenuhi dua panggung tersebut untuk menikmati penampilan satu persatu musisi yang hadir. Suasana pun semakin memanas manakala Kelompok Penerbang Roket tampil di Intimate Stage membawakan lagu andalan mereka di album ‘Teriakan Bocah’, setelah sebelumnya ada Cloud Six, Kaveman, dan Dried Cassavana juga tampil di panggung tersebut.
Tak kalah seru di Fluorescent Stage, usai OODS, Low Pink, Rahasia Viktor dan Sentimental Moods tampil, giliran band Elephant Kind yang disambut meriah. Penonton yang memenuhi lantai teratas Kuningan City tak henti-hentinya sing along lagu-lagu andalan band yang dibentuk tahun 2014 itu mulai dari ‘Oh Well’, ‘Why Did You Have To Go’, ‘Scenario II’, hingga ‘With Grace’.
Setelahnya para penonton yang rata-rata remaja ini tak segera beranjak dari Fluorescent Stage, mereka rela menunggu lama untuk menyaksikan band Panama yang memang menjadi salah satu band Internasional yang paling ditunggu penampilannya malam itu.
Tepat jam 7 malam, band asal Australia ini mulai menghentak panggung, ruangan ber-ac itu pun makin memanas. Tanpa celah, Jarrah McCleary dan Tim Commandeur membuka penampilan mereka dengan ‘How We Feel’, dilanjut ‘It’s Not Over’, ‘We Have Love’, dan ditutup dengan ‘Always’. Keduanya sukses menghipnotis dengan alunan lagu elektronik mereka, sayangnya tak ada encore malam itu meski penonton bersorak meminta mereka tampil kembali di atas panggung.
Melirik ke Intimate Stage, berbarengan dengan Panama penampilan The Adams tak kalah ramai, penonton memadati area untuk menyaksikan band yang dibentuk tahun 2001 itu. Sederetan lagu populer mereka mulai dari ‘Halo Beni’, ‘Konservatif’, dan ‘Hanya Kau’ mampu membuat penonton tak beranjak dari panggung tersebut.
Sementara itu di area Ballroom, penonton dibuat santai dengan alunan lagu yang dibawakan oleh Danilla x Mondo Gascaro. Tampil tanpa alas kaki, Danilla mampu membuai penonton yang rata-rata memilih untuk mendengarkan mereka sambil duduk dan merenggangkan kaki setelah bolak-balik dari satu panggung ke panggung lainnya.
Semakin malam, musisi yang tampil pun semakin dinantikan. Maliq & D’Essentials menghibur dengan alunan lagu mereka yang enerjik di Fluorescent Stage, sementara Mocca dan Float tampil memukau dengan lagu – lagu mereka yang memang sudah mengena ditelinga pecinta musik indie, dan tak kalah seru penampilan Last Dinosaurs sukses menutup rangkaian Music Gallery malam itu.
Festival tahunan ini memang sangat ditunggu oleh para penikmat musik indie. Penonton pun merasa puas dengan deretan musisi yang tampil. Hal tersebut disampaikan oleh Gadis, salah satu pengunjung yang mengaku ingin menyaksikan penampilan Panama dan Mocca.
“Tahun ini ngga kalah seru dari tahun lalu, apalagi band pengisi acaranya keren-keren semua. Sampe bingung mau nonton yang mana, dikit-dikit liat schedule acara karena jarak waktunya deket-deketan gitu, tapi so far.. seru dan puas sih..” ujar Gadis.
Yap, seperti yang kita tahu, tahun lalu Music Gallery juga sukses memuaskan para penikmat musik dengan menghadirkan sederatan musisi ternama tanah air dan salah satu band Internasional-nya adalah Tahiti 80 yang berasal dari Perancis.
Wah, jadi ngga sabar nih nunggu Musik Gallery tahun depan. Kira-kira siapa lagi musisi yang akan tampil yah?
(dits)
