DREAMERS.ID - Tiffany Young menjadi bintang tamu episode terbaru MBC Human Documentary: People Are Great, di mana ia menceritakan seluruh perjalanan hidupnya. Baik itu saat menjadi member SNSD hingga berkarir di Amerika, serta masalah pribadi.
Pada Desember 2018 lalu, Tiffany Young dirundung masalah setelah ayahnya dituding melakukan penipuan karena memiliki hutang 35 juta won yang belum dibayarkan. Saat itu, Tiffany mengungkapkan sudah ikut serta membayarkan hutang sang ayah. Lalu komunikasi mereka terputus karena masalah itu tak kunjung usai.
“Pentingnya melakukan yang terbaik untuk keluarga. Situasinya berbeda dari sekarang. Kami saat ini tidak berkomunikasi,” ujar Tiffany. Seperti yang diketahui, ia harus kehilangan sang ibu di usia 13 tahun dan tinggal bersama ayah dan kakaknya saat itu.
Saat kabar penipuan ayahnya terbongkar, Tiffany merasa dunianya runtuh, “Saat kisah keluargaku, yang sangat pribadi dan sesuatu yang belum aku bicarakan, terungkap bertentangan dengan keinginanku, rasanya agak seperti duniaku hancur. Aku berpikir tidak boleh jatuh dan menghadapinya dengan kejujuran”.
Tiffany juga mengungkapkan bahwa setidaknya 340 hari dalam setahun selama 8 tahun digunakan untuk bekerja bersama dengan SNSD. Ditanya soal kesehatan mentalnya, Tiffany menjawab, “Ketika debut aku masih SMA, aku memiliki obsesi untuk tampil seperti seorang gadis secara otomatis di kamera, berbicara dengan nada tinggi, dan harus mengeluarkan energi yang baik”.
Baca juga: Melihat Fashion Style Idola K-Pop di Red Carpet Golden Disc Awards Jakarta
Ia mengaku mendapatkan pendampingan psikologis saat itu, “Aku menerima konseling untuk melepaskan beberapa dari ini dan menilai kembali diriku sendiri. Aku juga manusia yang memiliki perasaan. Aku menerima banyak konseling agar mampu mengekspresikan ketika marah, sedih, atau melalui masa-masa sulit”.Tiffany mengatakan ada saatnya ketika ingin bersembunyi dan menyerah, tetapi juga berharap bisa mengumpulkan semangat agar orang lain bisa menghadapi rasa sulitnya. Kalimat ‘Tidak apa-apa jika merasa tidak baik’ jadi semacam mantra pamungkasnya.
“Ketika depresi menghampiriku, kakak perempuanku mengatakan, ‘Tidak apa-apa jika merasa tidak baik, tetapi kamu akan baik-baik saja’. Aku percaya bahwa orang lain juga akan dapat mengatasi saat-saat sulit mereka jika aku menunjukkan keberanian ketika merasa ingin bersembunyi dan menyerah,” paparnya.
Di saat yang sama, Tiffany tidak bisa menyembunyikan rasa cintanya terhadap SNSD, khususnya kepada seluruh member.
(mth)
