DREAMERS.ID - BTS boleh saja menjadi grup terbesar di dunia saat ini dengan mendominasi chart musik dan mencetak rekor di mana-mana. Namun nyatanya hal tersebut tak membuat mereka lepas dari yang namanya xenophobia dan rasisme, khususnya dari industri musik Barat.
Belum lama ini dalam wawancara dengan Reuters, BTS bahkan mengakui bahwa mereka masih merasa seperti ‘alien’ di industri musik Amerika. Saat berbicara tentang keumungkinan memenangkan Grammy, RM mengatakan, “Karena kami adalah alien dalam industri musik di Amerika, kami tidak tahu apakah ada tempat untuk kami atau tidak. Grammy tidak seperti Billboard Hot 100, bukan berdasarkan angka. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi.”
Selain dalam hal industri musik, BTS yang notabene adalah artis Asia, menjadi bahan ‘lelucon’ untuk isu-isu sosial seperti pandemi COVID-19. Diskriminasi terhadap orang Asia terasa begitu nyata, di mana orang Barat menuduh orang Asia sebagai penyebab “infeksi corona” karena asal wabah ini.
Baca juga: BTS Dikabarkan Rilis Album Paruh Kedua Tahun 2025 dan Mulai Tur di 2026
Dalam edisi Weverse Magazine pada 21 September, dikatakan bahwa pada 24 Februari, Howard Stern, host program ‘The Howards Stern’ di SiriusXM, berbicara tentang virus corona. Kemudian dia mengklaim bahwa saat BTS mengunjungi SiriusXM pada 21 Februari, penulisnya Sal Governale mengatakan, “Tidak mungkin mereka (BTS) tidak punya virus corona.”Howard Stern pun menuduhnya rasis dan produser Gary Dell’Abate menambahkan, “Setiap selebriti yang berjalan melalui pintu SiriusXM melakukan perjalanan ke seluruh dunia, tidak hanya orang Asia.”
Sementara itu, dalam edisi Weverse Magazine tersebut, dibahas tentang bagaimana hubungan BTS dan fansnya ARMY tetap kuat dalam situasi pandemi. Mereka bahkan banyak melakukan hal positif seperti donasi yang disalurkan ke berbagai bidang untuk membantu penanganan COVID-19.
(fzh)