DREAMERS.ID - Pada hari Minggu (1/12) kemarin para NCTzen kembali dikejutkan dengan dirilisnya video NCT 127 yang sedang menari dengan lagu poco-poco. Tentu saja para penggemar merasa bangga, serta gemas melihat penampilan NCT 127 yang terkesan lokal. Namun, tahukah kamu asal-usul dari tarian poco-poco?
Dilansir dari Kompas, Ferry Sapulette, adik dari Arie Sapulette yang merupakan pencipta lagu poco-poco mengungkapkan makna dari poco-poco, yang memiliki arti ‘menggemaskan’ dalam bahasa Ternate.
“Istilah poco-poco itu, kan, istilah untuk bayi yang lucu, montok, yang menggemaskan. Tapi Arie balikkan itu seakan-akan ke gadis cantik yang poco-poco, yang menggemaskan”. kata Ferry dikutip dari Kompas.com.
Ferry juga menambahkan, bahwa lagu poco-poco menggunakan bahasa Ternate, bukan bahasa Manado yang diketahui oleh banyak orang. Ia mengatakan hal tersebut, karena adanya kesamaan beberapa kata antara bahasa Ternate dan Manado.
Ferry juga bercerita mengenai asal-usul gerakan dari tarian poco-poco yang sangat populer. Ia mengatakan, bahwa gerakan tersebut terinspirasi dari gerakan senam para tentara. Diketahui, bahwa Ferry dan Arie memang besar di lingkungan tentara karena ayahnya merupakan seorang tentara angkatan darat yang bertugas di Ternate pada saat itu.
"Kalau mereka senam itu pakai baju kaus, celana sama senjata dipegang itu gerakannya, kiri dua, kanan dua, terus mundur kemudian putar. Makanya tangannya seolah memegang sesuatu itu karena pegang senapan," kata Ferry.
Seiring dengan semakin popularnya lagu Poco-poco yang meluas ke berbagai penjuru, tarian tersebut pun mulai dikombinasikan dengan tari-tari tradisional. Di Papua misalnya, tarian poco-poco dikombinasikan dengan gerakan memanah khas Papua.
Begitu pula dengan tarian Jaipong yang dikombinasikan dengan tarian poco-poco di Jawa Barat. Poco-poco juga sering dijadikan untuk gerakan dalam tarian-tarian modern seperti senam aerobik.
“Poco-poco sudah berkembang pesat masuk ke dalam tarian-tarian modern muncul kreasi baru lagi. Jadi dia berkembang terus, tetapi tidak meninggalkan gerakan dasar”. Lanjut Ferry.
Pada tahun 2018 lalu, rakyat Indonesia berhasil memecahkan rekor Guiness Book of World Record, yaitu sebanyak 65.000 orang berhasil membawakan tarian poco-poco di Monas, Jakarta. Acara ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, dan pejabat pemerintah lainnya.
So proud to be Indonesian!
(Rie127)