DREAMERS.ID - Jimin BTS diam-diam melakukan donasi saat merilis album debut solonya ‘FACE’ bulan Maret lalu. Diberitakan bahwa dia menyumbangkan 100 juta won (sekitar 1,1 miliar rupiah) kepada Dinas Pendidikan Provinsi Chungbuk.
Hal ini diketahui pada 24 Agustus ketika sebuah postingan berjudul 'Pemberitahuan donasi oleh Jimin' muncul di forum online. Penulis postingan tersebut, yang mengungkapkan dirinya sebagai seorang guru di wilayah Chungbuk, mengungkapkan kekaguman dan kebanggaannya atas sumbangan Jimin.
Penulis yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang guru di wilayah Chungbuk itu menulis, “Kemarin, aku menerima surat terkait donasi dari sekolah tempatku bekerja, itu adalah pengumuman bahwa Jimin telah menyumbang.
Dia melanjutkan, “Aku merasa begitu dipenuhi dengan kegembiraan sehingga aku memutuskan untuk mempostingnya di sini. Aku pikir dia tidak hanya menyumbang ke Chungbuk; dia mungkin menyumbang secara nasional. Jimin benar-benar luar biasa."
Selain postingan tersebut, penulis juga menyertakan foto surat sumbangan yang mereka terima. Korespondensi ini, yang diberi nama 'Dokumen Publik Nasional', dikirimkan oleh Biro Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia Dinas Pendidikan Provinsi Chungbuk ke seluruh sekolah dan perpustakaan pendidikan di provinsi tersebut.
Baca juga: Naik Lagi ke No. 44, Jimin BTS 'Who' Sukses Bertahan 16 Minggu di Billboard Hot 100
Surat donasi tersebut mengidentifikasi Jimin sebagai dermawan dan memberi tahu lembaga-lembaga tersebut bahwa masing-masing lembaga akan menerima 10 juta won (sekitar 115 juta rupiah) untuk pembelian buku (dana pengembangan sekolah). Dinas Pendidikan Provinsi Chungbuk meminta tanggapan terkait penggunaan dana tersebut.Terungkap bahwa Jimin telah menyumbangkan total 100 juta won, masing-masing 10 juta won kepada 10 lembaga pendidikan di provinsi tersebut, termasuk sekolah dan perpustakaan.
Dinas Pendidikan Provinsi bermaksud memanfaatkan sumbangan dermawan ini untuk meningkatkan pembelian buku siswa dan meluncurkan program yang berkaitan dengan pendidikan membaca.
Seorang pejabat dari Dinas Pendidikan Provinsi mengatakan, “Meskipun donatur tidak menginginkan publisitas atas tindakan amal mereka, kami akan berusaha untuk membina karakter siswa dengan menganjurkan berbagai buku, termasuk buku klasik humaniora, untuk memastikan bahwa niat baik donatur tersampaikan secara akurat.”
(fzh)