Dreamers.co.id – Banyak masyarakat yang meragukan kemampuan dan kesuksesan Syahrani tanpa keberadaan Anang. Penyanyi kelahiran Bogor, 1 Agustus 1982 tersebut memang mengawali karirnnya dengan merilis album My Lovely pada tahun 2008, dengan hits single Bohong. Lantas apakah benar Syahrini tak akan mampu meraih sukses tanpa Anang.
Kerja keras Syahrini dalam menembus industri hiburan bukan karena keburuntungan. Karena pada pertengahan tahun 2009 ia pun merilis single Pusing Setengah Matu yang merupakan ciptaan Syahrini sendiri dengan bantuan arasemen dari Wawan TMG yang terbiasa melakukannya untuk artis Republik Cinta Manajemen.
Tanggal 26 Desember 2009, Syahrini dipertemukan dengan Anang Hermansyah pada sebuah acara di salah satu TV Swasta. Ini bisa dibilang sebagai titik terang karier Rini. Lewat lagu ciptaan Anang Hermansyah, Rini mampu mencuri perhatian masyarakat luas. Kesuksesan itu akhirnya memang membuktikan bahwa filosofi yang dijalaninya selama ini benar. Lantas Bagaimana karir Syahrini tanpa Anang, Dilansir dari Indonesiaselebriti.com, berikut petikan wawancaranya:
IS: Haloo Mbak apa kabarnya nih, sekarang lagi sibuk apa?
SH: Alhamdulillah baik. Sekarang lagi sibuk project album ke dua yang solo pasca project duet tahun 2010 lalu. Sebetulnya kalau bicara duet masih ada seutuhnya karena kita masih menjadi brandambassador dari beberapa produk iklan elekrtronik Sharp, Nexian, Samsung, Kintako
IS: Kenapa tidak di teruskan lagi project duetnya yang masih tersisa?
SH: Sampai sekarang belum tahu, mungkin karena dari Mas Anang-nya lagi sibuk dengan rekan duet barunya yang sekarang. Tapi itu tidak masalah karena dengan begitu saya bisa menjalankan project album solo dengan album single lagu yang bisa dibilang recycle “Aku Tidak Biasa” tapi Alhamdulillah di terima dan bisa bertengger sampai saat ini.
IS: Alasan mau membawakan lagu ‘Aku Tak Biasa’ milik almarhum Alda?
SH: Dulu yang mensuport untuk membawakan lagu tersebut adalah Anang Hermansyah dan aku juga tidak mengerti mengapa.
IS: Kok bisa berduet dengan Anang Hermansyah, awalnya gimana sih?
SH: Saya bisa berduet itu awalnya kita ketemu di acara Dahsyat, RCTI pada tahun 2009 saat itu saya sedang menjalani project solo dan mungkin Allah berkata lain, kita memang dikehendaki untuk berduet, berklaborasi dan karya ini memang sangat booming, diterima hingga sampai ke Asia Tenggara. Dan Alhamdulillah duet itu mengkaryakan dua lagu ‘Jangan Miliki Aku’ dan ‘Cinta Terakhir’.
IS: Ada penyesalan nggak sih, project duetnya tidak diteruskan lagi?
SH: Kalau dilihat sampai hari ini, ngelihat dari Asia Tenggara sampai kepelosok tanah air itu mereka memang sangat miris sekali, menyanyangkan dan tidak terima kalau kita berpisah secara berkarya atau project duet. Walaupun mereka menginginkannya lebih dari itu. Sampai ada kabar ada sekumpulan orang yang ingin mendemo tempatnya Anang, jika aku tidak jadi dengan Anang, dipikir-pikir ini sangat lucu yaa, padahal ini kan sebetulnya pure pekerjaan secara professional. Tapi mungkin masyarakat melihatnya ini sangat natural dan memang penampilan kita pada saat itu sangat selalu bersinergi, tidak ada gimik semua itu berjalan natural jadi masyarakat beranggapan lain.
IS: Awal project duetnya bagaimana sih?
SH: Sebetulnya masyarakat perlu tahu, dulu itu project duet saya dengan mas Anang itu adalah project ikhlas, project tulus hati tidak ada yang namanya‘On Papper dan Black and White’ dengan dia. Tapi itulah salahnya saya menjadi singer propesional yang kerja awalnya tidak diawali dengan on papper dan itu menjadi pembelajaran. Makannya sekarang saya di bawah bimbingan Dr. Warsito Sarnyoto. SH yang juga saudara saya dari dulu dan sekarang menjadi wakili dari kedua orang tua aku.
IS: Merasa jenuh nggak dengan pemberitaan yang sekarang terdengar tidak sedap, dan bagaimana melepaskannya?
SH: Jenuh sih pasti. Tapi tetap ‘On Standing Attitude’, tetap stay di karya, aku rasa sekarang ini semua fenomena pemberitaan tentang aku yang negative, fitnah yang arahnya tidak ada fakta dan bukti semuanya telah terbantahkan oleh karya dan waktu. Jadi semuanya itu, untuk hari ini saya jawab dengan karya dan dibayar dengan karya.
Menurut saya pemberitaan aku yang sekarang mau negative atau positif semua itu aku anggap baik, apapun bemberitaan yang sekarang yang terpenting karya ku nonggol hari ini, karya ku diterima hari ini dan di accept sama pasar.
Memang jenuh tapi buat aku pemberitaan yang tidak baik tentang diri kita jika tidak pernah kita lakukan dan itu bukan diri kita kenapa harus waspada, aku kan orangnya santai, tidak pernah panic harus bagaimana. Jadi karena itu bukan diri aku kenapa harus risih, kalau di tanggapi secara emosional berarti itu diri kita dong.
IS: Perbedaan apa yang dirasakan antara nyanyi duet dengan solo?
SH: Kalau rasa sih sama saja, tapi kalau secara financial rasanya enak sendiri, jauh banget. Tapi semuanya aku syukuri saja. Kalau bicara tentang klaborasi itu sangat menyenangkan karena di atas panggung lebih interaktif bisa ‘All Out’ karena ada teman atau lawannya yang bisa menghidupkan suasana seni di atas panggung dan lagu yang dibawakan bisa lebih hidup saja. Walaupun kalau lagu yang solo juga bagus karena itu kan menjadi jati diri penyanyi kalau memang dia penyanyi solo seperti aku.
IS: Dengan aksi panggung pada saat duet dengan Anang, banyak orang beranggapan di balik itu ada hubungan yang special, benar nggak?
SH: Ini nih yang sebetulnya semua orang harus tahu, sebetulnya kalau di bawah panggung biasa saja seperti layaknya teman ‘Nothing Special’ tapi karena sorot mata kita dengan dia kalau diatas panggung tuh kayak benar-benar gimana gitu. Sebetulnya itu karena memang natural terbawa saja karena lagunya juga jadi terlihatnya seperti ada yang special.
IS: Ada keinginan nggak untuk berklaborasi atau duet dengan penyanyi lainnya?
SH: Untuk sekarang ini belum ada keinginan berklaborasi atau duet sama siapa. Tapi kalau kemarin sudah sempat klaborasi dengan Rio Febrian kemudian sama Rizal vokali band Armada.
Kalau di album ini aku liat belum akan ada dulu, mungkin nanti di tengah perjalanan bisa berubah pikiran, “kalau ada yang ingin berklaborasi dengan aku, welcome”
Kemarin sih saya sudah ditawari berklaborasi dengan Christian Baustita karena memang dia kan sering wara-wiri di Indonesia dan sudah banyak juga yang mendukungnya tapi bukannya saya tidak mau hanya saya sedang fokus dengan solo karir, supaya saya ingin membuktikan kalau saya bisa berdiri sendiri tidak seperti sebelumnya dengan banyak imej yang semuanya karena Anang. Jadi aku ingin bentuk itu dulu untuk saat ini dan sudah saya lewati dengan single yang sekarang ini.
IS: Target kedepannya dalam dunia entertainment, ingin mendapatkan apa nih?
SH: Tidak ada target sama sekali, berjalan begitu saja. Pokoknya kalau karya kita direspon baik dan selalu diterima dan punya tempat sendiri di hati masyarakat Indonesia, yakinlah one day akan mendapatkan penghargaan itu. Intinya ingin karyanya menjadi melengenda itu adalah impian semua penyanyi jadi mudah-mudah salah satu karya ku bisa ada yang menjadi legenda.
IS: Kalau target di tahun 2011 ini apa?
SH: Bisa menyelesaikan album kedua yang sekarang ini lagi dijalani dan memasuki bulan Ramadhan nanti akan ada album religi, sesudah itu karena umur ku sudah mencukupi untuk married ya, married lah tapi kalau sudah ada pacarnya juga.
IS: Selain menyanyi ada nggak rutinitas sekarang yang lagi di geluti ?
SH: Bersepeda, kan sekarang saya ikut club sepeda fixie gear. Biasanya saya main sepeda itu setiap minggu pagi, tapi itu kalau lagi nggak ada promo single dan album seperti sekarang ini.
IS: Sebelumnya ada nggak hobby lainnya selain bersepeda?
SH: Hobby saya sebetulnya berkuda. Saya punya dua kuda, tapi sudah setahun ini saya tidak bisa tenggokin, tapi sukurlah ada yang ngurusin karena saya titip di Trijaya yang menjadi salah satu club berkuda ternama di Jakarta. Saya selalu ngeceknya by phone gimana kabarnya kuda-kuda saya dan hobi saya selanjutnya adalah menembak.
Baca juga: akmu