DREAMERS.ID - Terkait kontroversi Tiffany yang menyisipkan emoticon bendera Jepang serta penggunaan simbol matahari terbit pada postingannya di saat ulang tahun kemerdekaan negara Korea Selatan, menimbulkan berbagai pembicaraan.
Menurut laporan yang dilansir Allkpop baru-baru ini, undang-undang untuk mencegah penggunaan simbol matahari terbit di Korea sebenarnya sudah menjadi problema yang didiskusikan sejak tahun 2013.
Kasus Tiffany sendiri merupakan satu dari sekian banyak kontroversi yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Dan pada bulan September 2013 lalu, RUU pelarangan untuk penggunaan simbol yang mewakili imperialisme Jepang telah diusulkan oleh Majelis Nasional ke-19.
Isi RUU tersebut diketahui jika warga Korea Selatan menggunakan simbol matahari terbit akan dikenakan hukuman penjara minimal 1 tahun atau membayar denda paling sedikit 3 juta won (sekitar 355 juta rupiah). Tetapi karena masa kerja Majelis Nasional ke-19 berakhir pada waktu yang sama, RUU itu tidak diberlakukan.
Baca juga: Tiffany Hiatus Karena Masalah Kesehatan
Kemudian pada bulan Desember 2015, RUU tersebut kembali diajukan ke Komite Legislasi dan Hukum Majelis Nasional. Namun, gagal diproses karena sejumlah rencana lain yang memiliki prioritas yang lebih besar.Maka dengan adanya kasus member SNSD ini, Majelis Nasional pun berkomentar, "Sehubungan dengan kontroversi yang baru saja terjadi. Ada kemungkinan bahwa RUU tersebut akan kembali didiskusikan”. Kebetulan, saat ini masih dalam masa kerja Majelis Nasional ke-20.
Berarti, jika nanti RUU ini telah diberlakukan, setiap orang yang menggunakan simbol matahari terbit akan terkena hukuman. Semoga Tiffany juga menjadikan kontroversi ini sebagai sebuah pelajaran ya..
(tys)
