DREAMERS.ID - Film Wiro Sableng 212 akan tayang di bioskop pada September 2018. Diproduksi oleh Lifelike Pictures dan 20th Century Fox, film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian, Sherina dan Fariz Alfarazi. Pada 13 Februari 2018, tim Dreamers.id berkesempatan melakukan exclusive interview bersama Vino G. Bastian selaku karakter utama. Ia membahas mengenai peran Wiro Sableng, dan berbagai kesulitan yang dihadapinya.
Cerita Awal Pilih Peran
Awalnya saya cuma hanya sebagai perwakilan keluarga, yang punya hak dari Wiro Sableng. Film ini memang sudah banyak diminta bikin lagi sejak lama, cuma dari pihak keluarga belum merasa sreg dengan tawaran itu. Sampai 3 tahun lalu waktu ngobrol sama Sheila dan keluarganya, mereka mau baca bukunya, trus mereka nagih dan jadi muncul ide bikin film.
Abis riset mulai produksi film, kemudian cari pemain. Awalnya saya nggak ada pikiran sama sekali untuk bermain. Saya aktif tanya ke mereka siapa pemainnya. Sampe 3 minggu sebelum press conference, saya tanya lagi siapa nih pemainnya. Mereka bilang belum dapat, tapi mereka punya ide kalau saya saja yang main. Awalnya saya nolak, saya cuma mau wakilin keluarga saja tanpa harus main. Tapi saya terus diyakinkan ,apalagi saya nggak ada basic bela diri.
Bela diri tuh yg penting rasa. Dulu aku bisa sekolah juga karena Wiro Sableng. Pas saya join, ada satu usaha untuk melestarikan karya ayah saya.
Usaha Untuk Dalami Peran
Baca juga: Sambut Film 'Wiro Sableng 212', LINE Rilis Stiker Animasi Bersuara!
Script tuh jadi pertimbangan. Sebagai perwakilan, di film ini saya menjaga sebaiknya sesuai dengan di buku. Patokan saya adalah Wiro di buku, bukan sinetron. Wiro sinetron itu pendekatannya lain, beda sama buku. Wiro itu cerdas dan lugu, karakter yang baru turun gunung, belum banyak paham ini itu. Semua dianggap teman. Jadi saya kulik lagi di buku, terus didiskusiin lagi sama produser dan sutradara. Jadi ada pengembangan tapi nggak beda sama di buku.Berapa Lama dan Buku yang Dikulik
Karena saya didaulat main, saya baca ulang lagi bukunya. Tapi sebenarnya, saya lebih tahu lewat omongan ayah saya, bukan buku. Salah satunya tentang arti dari 212. Ayah saya dulu itu menerjemahkan buku James Bond, dan dia punya lambang 002. Terus ayah saya jadi terinspirasi. 1 = Tuhan, 2 = ciptaan Tuhan. 212 kalau digabungkan jadi 5. Rukun islam dan Sila Pancasila ada 5. Jadi 212 itu seperti gambaran Indonesia. Jadi, buku dan skenario jadi patokan.
Arti 212 Zaman Now
Lambang ini menjelaskan, waktu sinetron kan beda penafsirannya. Kayak huruf w, wiro, 1 lebih tinggi karena melambangkan Tuhan. Waktu dilempar ke publik, responnya luar biasa.
(gbs)