DREAMERS.ID - Sidang untuk pengajuan Kim Samuel yang ingin membatalkan kontraknya dengan Brave Entertainment telah digelar pada 25 Agustus di Pengadilan Distrik Pusat Seoul.
Dalam persidangan tersebut, pihak Samuel menyebutkan tidak menerima pernyataan pembayaran yang layak dari Brave Entertainment dan dipaksa untuk berpartisipasi dalam acara pribadi CEO sebagai beberapa alasan untuk membatalkan kontraknya.
Pengacara Samuel menyatakan, “Brave menunjukkan [Samuel] pernyataan pembayarannya pada Desember 2018, tetapi itu berbeda dari pernyataan pembayaran yang diungkapkan melalui persidangan ini. Ada perbedaan 250 juta won (sekitar 3 miliar rupiah).”
Sebagai tanggapan, pengacara Brave Entertainment berkomentar, “Ini tidak benar. Selain itu, pendapatan dari aktivitas Kim Samuel bahkan tidak mencapai titik impas, dan perbedaan dengan jumlah dalam laporan pembayaran yang baru dirilis sangat kecil.”
Baca juga: Brave Entertainment dan Samuel Capai Kesepakatan Damai Setelah 3 Tahun Konflik
Pengacara Samuel juga berpendapat, “Brave memaksa Kim Samuel untuk merilis single untuk acara terkait blockchain.”Brave Entertainment menjawab, “Kami mengabdikan diri untuk semua tugas kami termasuk tugas manajemen dan investasi yang tak tanggung-tanggung untuk pertumbuhan artis kami. Kami mempertahankan kontrak hukum dengan Samuel dan tidak memberinya perlakuan tidak adil. Kami akan mengambil tindakan hukum sesuai dengan proses hukum.”
Pada tahun 2019 lalu, Samuel, yang kemudian menandatangani kontrak dengan Brave Entertainment, mengumumkan keputusannya untuk berpromosi sebagai artis independen. Agensi menanggapi dengan mengumumkan bahwa keputusan Samuel adalah sepihak dan bahwa mereka berencana untuk mengambil tindakan hukum.
Ibu dan pengacara Samuel melanjutkan untuk mengungkapkan bahwa penyanyi itu telah mengajukan keluhan hukum terhadap Brave Entertainment setelah gagal mencoba untuk mengakhiri kontraknya dengan agensi, merinci masalah spesifik yang menyebabkan pelanggaran kepercayaan.
(fzh)
