DREAMERS.ID - Bermaksud mempromosikan album barunya ‘Purpose’ dengan cara yang unik dan baru, Justin Bieber justru malah hampir terseret kasus hukum. Bieber dianggap melanggar peraturan kota karena menuliskan grafiti ilegal di trotoar.
Grafiti bertuliskan, “Justin Bieber, Purpose #Nov13” berwarna putih yang menghiasi trotoar jalan di berbagai wilayah di seluruh dunia ini awalnya memang dimaksudkan untuk promosi album terbarunya ‘Purpose’ di tahun 2015.
Menjadi salah satu kota yang menjadi sasaran coretan grafiti tersebut, banyak warga yang mengajukan keluhannya karena dinilai merusak keindahan kota. Belum lagi biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menghapus coretan tersebut tidaklah sedikit karena dibuat menggunakan cat semprot yang tak hilang meski diguyur hujan.
Diwakili oleh pengacara kota Dennis Herrera, San Francisco pun melayangkan surat pada Universal Music Group pada Senin (28/12) yang berisi segala macam keluhan atas promosi tersebut. Pengacara menuntut agar pihak label bertanggungjawab penuh atas grafiti tak resmi itu.
Baca juga: Konser Justin Bieber di Jakarta Resmi Ditunda
“Pemasaran yang terlarang ini telah mengekspolitasi kota lingkungan dan pariwisata kami secara ilegal, secara sengaja membuat gambar mengganggu yang beresiko membuat para pejalan kaki yang lewat akan terkecoh dan saling senggol di jam sibuk, dan tidak bertanggungjawab dengan mengajari remaja kami melakukan pelanggaran yang serupa serta penghinaan untuk property publik ini ditujukan pada penerima manfaat,” tulisnya dalam surat tersebut.“Sebagai pengacara kota, saya mengambil langkah serius atas grafiti ilegal untuk album baru Bieber,” katanya seperti dikutip Independent.uk. “Dan saya akan secara agresif mengejar segala kemungkinan untuk denda dan biaya yang dikeluarkan pada pihak yang bertanggungjawab.”
Namun hingga kini baik Justin Bieber maupun Universal Music Group masih belum memberikan tanggapan resmi mereka mengenai tuntunan pertanggungjawaban di kasus ini.
(ncl)
