DREAMERSRADIO.COM - Penantian panjang para penonton akan sekuel ‘The Raid’ akhirnya usai pada Jum’at (28/3) kemarin. ‘The Raid 2 : Berandal’ garapan sutradara Gareth Evans resmi rilis di bioskop-bioskop Indonesia setelah pada awal tahun lalu berjaya di pemutaran perdananya di festival film SXSW, Texas, Amerika Serikat.
Hanya selang beberapa jam setelah Rama (Iko Uwais) berhasil meluluhlantakkan puluhan penjahat di apartemen sarang penyamun, ia kembali mendapatkan tugas baru dari atasannya untuk memusnahkan polisi-polisi korup yang terdapat di lembaganya.
Kali ini, ia mau tak mau harus terlibat di dalam konspirasi kasus yang rumit demi menyelamatkan nama baiknya, lembaganya, dan yang paling penting, keluarganya. Petualangan Rama dimulai ketika ia harus dengan sengaja menjebloskan dirinya ke dalam penjara untuk menemui seseorang yang dianggap memiliki jaringan luas untuk menyelesaikan masalah ini.
Sekilas, cerita tersebut mengingatkan kita dengan serial ‘Prison Break’ yang terkenal itu. Meski kali ini, Rama tidak berusaha untuk kabur dan justru menyajikan aksi kekerasan yang lebih brutal, sadis dan kejam dari adegan penjara mana pun.
Latar tempat yang bisa dikatakan cukup membosankan di ‘The Raid’ tidak akan didapatkan penonton lagi di sekuelnya ini. Tak lama setelah Rama keluar penjara, aksi kebut-kebutan di jalanan ibu kota seperti di kawasan Blok M, Sudirman, Senayan hingga beberapa daerah populer lainnya seperti Menteng jadi tontonan pemicu adrenalin segar setelah penonton dipaksa menahan mual melihat adegan-adegan sadis yang dilakukan oleh Yudhi (Alex Abbad) bersama pasukannya.
Munculnya beberapa karakter baru dalam perjalanan Rama seperti yang diperankan oleh Arifin Putra, Tio Pakusadewo, Cok Simbara, dan Oka Antara membuat jalan cerita semakin berwarna dan masih cukup mudah dipahami. Meskipun, penonton beberapa kali dibuat berpikir keras untuk menyelesaikan kerumitan konflik dan ilusi yang terjadi di film ini.
Baca juga: Selamat Hari Film Nasional! Simak 5 Film Indonesia yang Mendunia
Aksi beladiri solo yang diperagakan Rama di ‘The Raid 2 : Berandal’, bisa dibilang lebih kaya dibanding aksi terdahulunya. Gerakan-gerakan gesit Rama menghadapi musuh-musuhnya yang menggunakan senjata-senjata ikonik seperti Palu yang membuat Julie Estelle dijuluki ‘Hammer Girl’ hingga clurit mini, atau bahkan seperangkat alat baseball jadi pemanis yang sangat sadis.Kehadiran beberapa aktor internasional asal Jepang seperti Kazuki Kitamura yang sebelumnya juga muncul bersama Oka Antara dalam ‘Killers’, membuat departemen naskah yang juga digarap oleh Evans membuat sekuel ini menjadi bakal calon franchise yang menjanjikan.
Ditambah, film ini memang sangat memanjakan penonton dengan sajian sinematografi yang sangat halus untuk film begenre cult yang epik. Cukup ditemani pop corn dan segelas minuman bersoda, penonton sudah puas menyaksikan rangkaian visualnya tanpa perlu terlalu dalam memahami inti ceritanya.
Secara keseluruhan, film ini berhasil menjawab keinginan dan memenuhi harapan para penonton akan aksi yang maksimal. Belasan adegan perkelahian seru, munculnya senjata-senjata baru beserta karakter yang menggunakannya, hingga konflik-konflik kecil pemicu ledakan besar sudah cukup menjawab keinginan para penonton.
Setelahnya, Gareth Evans pun dirasa harus berpikir lebih keras untuk membuat penonton mau datang ke bioskop lagi menyaksikan ‘The Raid 3’ di waktu yang akan datang. (Syf)
