Film terbarunya yang berjudul Tendangan dari Langit, Hanung mengaku tidak mudah untuk membuatnya, bahkan baginya membuat film dengan tema agama lebih gampang. Hal itu disebabkan dalam film sepakbola, Hanung juga harus mengarahkan banyak orang, bukan sekedar pemeran utamanya saja.
“Men-direct bola itukan tidak hanya men-direct 11 kali 2 orang ya. Tetapi juga men-direct penontonnya, ribuan penonton. Bagaimana ekspresi mereka saat gol tercipta, bagaimana pada saat pelanggaran, saat tendangan pojok, dapat kartu kuning atau kartu merah, itu kan ekspresi mereka pasti beda-beda. Buat saya itu yang susah,” terangnya ketika premiere Tendangan dari Langit di Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (22/8) malam.
Hanung memang sukes membuat film bertema agama seperti, Sang Pencerah, dan Ayat-ayat Cinta. Tapi kini ia baru menyadari kesulitan dalam membuat film yang bertemakan sepakbola.
“Belakangan saya baru sadar, kok susah ya bikin film bertema sepakbola, malah lebih gampang bikin film bertema agama,” jelasnya.
Karena kurang pengetahuan tentang bola, ia pun menggandeng orang-orang yang berkompeten. Karena itulah scenario film diserahkan kepada fajar Nugroho yang memiliki latar belakang dunia perfilman dan mengerti tentang bola.
Sedangkan dari koreogarfi sepakbola, Hanung mendapatkan masukan dari pelatih Persema Malang yang akrab disapa Coach Timo. Selain memberikan hiburan, Hanung juga ingin memberikan pesan kepada generasi muda Indonesia.
“Ini film tentang Inspirasi. Ini film yang menginspirasi anak muda untuk dapat meraih impiannya dengan kerja keras. Tidak ada dikotomi antara pusat dan daerah. Walaupun tentang anak daerah yang mencoba meraih impiannya,” tambahnya. (way)
Baca juga: akmu