DREAMERSRADIO.COM - Bulan lalu, mantan penyiar radio Colorado Robert "Jackson" Mueller mengungkapkan bahwa dirinya tengah terlibat masalah hukum dengan pelantun ‘Bad Blood’, Taylor Swift. Jackson mengatakan bahwa Swift menuduh dirinya melakukan pelecehan seksual pada saat acara meet and greet 2013 silam.
Dikutip dari laman washingtonpost, saat itu Jackson dituduh telah meremas bokong Taylor Swift, dan usai 2 hari meet and greet digelar dirinya pun kehilangan pekerjaannya di acara "Ryno dan Jackson”. Kejadian tersebut membuat Jackson kehilangan bayaran sebanyak USD 150 ribu atau sekitar Rp 2 miliar.
"Jackson tetap mempertahankan bahwa tidak terjadi kontak fisik yang tidak pantas antara dia dan Ms. Swift," ujar perwakilan Jackson. Ia mengungkapkan selama menit-menit terakhir berfoto bersama, dirinya hanya merangkul bahun Swift.
Kini, Swift menuntut balik Jackson atas tuduhan pelecehan seksual tersebut. Dokumen itu kemudian telah ia ajukan di Pengadilan Distrik AS di Colorado, Swift tidak hanya membantah tuduhan Jackson, tapi juga menuntutnya.
Baca juga: Lisa BLACKPINK Nonton Konser SHINee Hingga Taylor Swift di Singapura
"Dalam acara meet and greet dengan Ms. Swift, Jackson sengaja memasukkan tangan ke balik roknya dan meraba bagian pribadi dengan cara yang tidak pantas dan tanpa izin Ms. Swift," tulis isi tuntutan Taylor. "Jackson tak hanya menggesekkan tanggannya saat berfoto, tapi juga membuka rok dan meremas pantatnya."Ketika Jackson melakukan tindakan pelecehan terhadapnya, penyanyi kelahiran 1989 itu sangat terkejut, marah, tersinggung dan gelisah, namun ia harus memendamnya karena harus tampil di acara yang dihadiri 13.000 ribu orang tersebut.
Kekasih Calvin Haris itu ingin tuntutannya menjadi contoh bagi perempuan lain yang juga mengalami pelecehan seksual, ia ingin mereka tak hanya diam menerima perlakuan tak sopan tersebut. Rencananya, hasil tuntutan Taylor Swift akan disumbangkan ke organisasi perlindungan wanita.
(dits)