DREAMERS.ID - Setelah dirilis, 'Akad' memang menjadi fenomena. Tak terhitung berapa musisi yang menyanyikan ulang lagu romantis dari band Payung Teduh tersebut, lalu hasil rekamannya pun tersebar di jejaring sosial seperti Youtube dan Instagram. Namun, ternyata, sejumlah pihak telah melakukan pelanggaran atas hak cipta lagu, karena menjual rekaman nyanyian ulang mereka tanpa izin dari pihak Payung Teduh.
Melihat kejadian itu, Is, vokalis Payung Teduh akhirnya buka suara. Lewat sebuah video di Instagram, ia sekaligus mengultimatum para musisi untuk meminta izin jika menggunakan lagu 'Akad' sebagai bahan tontonan. Ia melihat cover tersebut sudah terlalu berlebihan dan banyak yang dikomersialkan. Is juga menyampaikan, beberapa musisi bahkan mengaktifkan monetize di Youtube mereka sehingga bisa meraup keuntungan dari jumlah penontonnya.
Pada Selasa (26/9), Is menyampaikan keluh kesahnya melalui video satu menit yang diunggahnya ke akun Instagram-nya. Berikut adalah pernyataan lengkap Is di video tersebut:
“Sebenernya saya mau menyampaikan ya. Sebenernya saya berusaha menahan diri dengan temen-temen Payung Teduh dan manajemen untuk tidak membuat video sejenis ini. Tapi melihat betapa brutalnya aktivitas digital atas lagu 'Akad', terima kasih penyambutannya untuk lagu 'Akad', buat apreasiasi kalian. Ada yang sudah produksi, sudah rekaman, sudah jualan di Spotify, di iTunes tanpa seizin kami, lalu perform di TV tanpa seizin kami, ya nggak apa-apa, tapi izin aja. Namun ketika sudah lebih jauh ya mohon maaf kami harus bersikap, di Youtube juga sudah banyak banget, sudah meraup keuntungan mungkin. Tolong dibantu apreasi kita. Buat yang sudah produksi tungguin kami, kami samperin.”
Menariknya, Official Music Video 'Akad' yang dirilis Payung Teduh jumlah viewers-nya kalah dengan video cover dari Hanin Dhiya, salah satu musisi atau Youtube Creator dengan jumlah yang cukup signifikan, yaitu 18 juta dengan 28 juta. Hal itu juga dikarenakan, video musik yang dirilis Payung Teduh memang sempat ditarik karena masalah hak cipta, lalu mereka harus mengunggah ulang sehingga membuat jumlah viewer-nya menghilang.
(rmh)